Search

Industri Kelapa Sawit Masih Berjuang Lawan Kampanye Hitam

Liputan6.com, Jakarta Industri sawit dinilai memainkan peran penting dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals /SDGs). Selain itu, sebagai komoditas ekspor, sektor ini juga membantu mengurangi defisit neraca perdagangan.

‎Peneliti Pusat Litbang Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) Chairil Anwar Siregar mengatakan, meski telah berkontribusi terhadap ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, selama ini industri sawit dalam negeri terus bertahan dari kampanye negatif salah satunya terkait isu lingkungan.

Padahal, kampanye hitam yang selama ini digunakan untuk menyerang industri sawit belum terbukti secara pasti kebenarannya.

"Kampanye soal lingkungan seharus mengarah pada edukasi positif agar berdampak bagi perbaikan lingkungan. Dalam hal ini, industri sawit telah memiliki komitmen dan konsisten melakukan perbaikan dalam segala aspek termasuk lingkungan," ujar dia di Jakarta, Rabu (28/11/2018).

Dia mencontohkan, terkait emisi hutan dan perkebunan sawit sebenarnya bisa dikomparasi. Hutan alam umumnya mempunyai biomass 400 ton dan menghasilkan karbon 200 ton per ha. Sementara itu, perkebunan sawit umur 10 tahun hanya menghasllkan biomas sebesar 100 ton per ha.

“Secara kasat hutan alam menghasilkan karbon lebih besar namun statis. Sementara itu, CPO yang dikeluarkan perkebunan sawit mampu menghasilkan karbon 30 ton per ha per tahun. Jika dikalikan 10 tahun saja, maka dihasilkan 300 ton. Kalau dijumlahkan karbon yang dihasilkan kebun sawit sama nilainya dengan hutan alam yang masih bagus," jelas dia.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3782378/industri-kelapa-sawit-masih-berjuang-lawan-kampanye-hitam

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Industri Kelapa Sawit Masih Berjuang Lawan Kampanye Hitam"

Post a Comment

Powered by Blogger.