Fluktuasi harga komoditas pangan dinilai sebagai hal yang biasa secara ekonomi. Hanya yang perlu diwaspadai dari fluktuasi tersebut yaitu seberapa besar tingkat kenaikan harganya.
Pengamat Ekonomi Pertanian, Adi Hadianto, mengatakan fluktuasi harga pangan memang berkaitan erat dengan nilai inflasi. Namun, inflasi tidak bisa dilihat hanya dalam konteks di suatu wilayah saja.
"Kalau dari sisi kenaikan harga pangan itu ada dua hal. Yang pertama dari sisi konsumen kalau daya belinya rendah. Kemudian sisi lainnya, komoditas pangan itu merupakan kebutuhan pokok sehari-hari," ujar dia di Jakarta, Sabtu 3 November 2018.
Menurut Adi, selama ini harga komoditas pangan dan ternak di pasaran sangat dipengaruhi oleh faktor suplai. Dengan begitu, bila ada lonjakan harga biasanya disebabkan oleh suplai yang bermasalah.
"Kita bisa menerka, permintaan pangan paling tinggi di hari raya, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Artinya sudah diprediksi," ungkap dia.
Sementara dari sisi konsumen, jika kemampuan daya lebihnya rendah sedangkan harga terus mengalami kenaikan, maka akan menimbulkan masalah karena masyarakat tak bisa mengaksesnya. Oleh sebab itu, dalam hal daya beli masyarakat juga harus terus ditingkatkan.
"Kalau misalnya kenaikan itu cukup, daya belinya tinggi, tidak ada gejolak. Kalau dari sisi petani, tergantung dari struktur pasar, jadi tergantung jenis komoditasnya," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kementan Pastikan Pasokan Cabai Aman Saat Natal dan Tahun Baru"
Post a Comment