:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1816143/original/048909400_1514544768-20171229-ISHG-AY5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley merilis laporan terbaru terkait kondisi pasar saham Indonesia. Dari laporan itu menyebutkan pasar saham Indonesia masih menarik di tengah sentimen global dan domestik yang bebani pasar saham.
Dari laporan berjudul Indonesia:the Case for Outperfomance, Going OW, Analis Morgan Stanley Sean Gardner, menuturkan pasar saham Indonesia bergejolak sejak Mei 2018.
Hal itu dipengaruhi dolar Amerika Serikat (AS) makin perkasa mendorong kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 days repo rate naik 150 basis poin menjadi 5,75 persen. Selain itu, kenaikan harga minyak juga bebani pasar saham.
Sentimen tersebut juga mendorong aliran dana investor asing keluar dari dari Indonesia lebih cepat dan besar dibandingkan negara lain. Total aliran dana investor asing mencapai USD 7,7 miliar atau sekitar Rp 115,33 triliun (asumsi kurs Rp 14.978 per dolar AS). Angka ini juga mencatatkan rekor dari sentimen keuangan sebelumnya antara lain taper tantrum pada semester II 2013.
Aliran dana investor asing keluar saat itu mencapai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 70,33 triliun dalam periode lebih dari delapan bulan. Selain itu pada 2015, investor asing keluar mencapai USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 53,91 triliun.
Meski demikian, Morgan Stanley melihat sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga ekonomi dan pasar keuangan Indonesia menjadi hal positif.
Langkah dilakukan BI mulai dari fokus menjaga kestabilan ekonomi, menaikkan suku bunga acuan, dan beri kelonggaran untuk sektor properti.
Sedangkan pemerintah menerapkan kebijakan penggunaan 20 persen biodiesel, menerapkan kenaikan tariff untuk 1.000 barang impor dan menunda sejumlah proyek infrastruktur.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3684413/morgan-stanley-nilai-overweight-pasar-saham-riBagikan Berita Ini
0 Response to "Morgan Stanley Nilai Overweight Pasar Saham RI"
Post a Comment