Sementara itu, Direktur Peraga Expo sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran, Paul Kingsen mengatakan, dengan mengambil tema Investasi Menyambut Making Indonesia 4.0, keempat pameran ini saling terkait sebagai satu kesatuan.
Indo Intertex menampilkan berbagai permesinan dan peralatan untuk industri tekstil dan garmen. Inatex menampilkan bahan baku serat, benang, kain, aksesoris dan produk fashion serta produk Industri Nonwoven. Kemudian, Indo Dyechem menampilkan kimia tekstil, peralatan proses pewarnaan dan finishing, dan Indo Texprint menampilkan mesin-mesin cetak tekstil digital.
Tema dipilih sesuai dengan roadmap Making Indonesia 4.0 dengan pemerintah menargetkan masuk dalam jajaran lima besar produsen tekstil dan produk tekstil (TPT) di dunia pada 2030.
"Untuk mewujudkannya, produsen perlu melakukant ransformasi dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital, seperti 3D printing, automation, dan internet of things. Transformasi ini diyakini dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas, membangun klaster industi tekstil terintegrasi dengan terkoneksi teknologi industri 4.0," ujar dia.
Ajang pameran yang berlangsung pada 28-30 Maret 2019 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran ini diikuti oleh 500 perusahaan peserta yang berasal dari 20 negara diantaranya China, Jepang, Korea, Taiwan, India, Singapura, Vietnam, Hongkong, Jerman, Italia, Turki dan tentunya Indonesia.
Pada penyelenggaraan pameran di 2017, tercatat transaksi bisnis diantara peserta pameran mencapai angka USD 75 juta dan pada 2018 mencapai USD 120 juta. Pada pelaksanaan yang ke-17 tahun ini, ditargetkan peningkatan transaksi mencapai USD 150 juta dengan pengunjung sebanyak 15 ribu orang pengusaha dan professional.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenperin Targetkan Ekspor Produk Tekstil Capai USD 15 Miliar pada 2019"
Post a Comment