:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2747678/original/072893500_1552275168-boo.jpg)
Saham Boeing jatuh 3 persen pada Senin, 18 Maret 2019. Ini setelah terkuak adanya masalah pada sistem kendali pesawat Boeing 737 MAX 8. Proses persetujuan pesawat ini oleh otoritas terkait pun dipertanyakan.
Dikutip dari Reuters, Selasa, 19 Maret 2019, saham produsen pesawat ini jatuh setelah dua media berbeda memberitakan perihal sistem keamanan pada pesawat Boeing 737 MAX 8.
Wall Street Journal mengungkapkan jika Departemen Transportasi Amerika Serikat (AS) sedang memeriksa kembali kelayakan sertifikasi Boeing 737 Max.
AS sedang menyelidiki persetujuan yang dikeluarkan lembaga Administrasi Penerbangan Federal (FAA) terhadap pesawat 737 MAX 8, khususnya terkait sistem anti-stall (MCAS).
Sementara media Seattle Times melaporkan, analisis keselamatan Boeing terhadap sistem kontrol baru yang dikenal sebagai MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) memiliki kelemahan.
Pemberian persetujuan FAA pun mulai dipertanyakan karena lembaga ini dinilai hanya mengikuti proses sertifikasi standar pada 737 MAX 8 daripada memberikan pertanyaan tambahan kepada Boeing.
"Boeing akan menghadapi lebih banyak pertanyaan ketimbang yang pernah mereka hadapi sebelumnya," ucap Richard Safran dari Buckingham Research.
Dia menambahkan Inspektor Jenderal Departemen Transportasi AS juga akan mencari tahu setiap masalah, perihal bagaimana manajemen menangani proses sertifikasi.
Sejak tragedi Ethiopian Airlines, Boeing sudah kehilangan 10 persen nilai sahamnya. Alhasil, perusahaan pesaing Airbus ini harus kehilangan kapitalisasi pasar USD 25 miliar atau sekitar Rp 355 triliun (USD 1 = Rp 14.229).
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3921954/pesawat-737-max-8-jatuh-boeing-rombak-pejabatBagikan Berita Ini
0 Response to "Pesawat 737 Max 8 Jatuh, Boeing Rombak Pejabat"
Post a Comment