Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan sesi pertama perdagangan Jumat (10/7/2020) dengan koreksi tipis sebesar 3,7 poin atau 0,07% ke 5.049,035.
Koreksi terjadi bersamaan dengan pelemahan massal yang menimpa bursa regional, seperti misalnya indeks Nikkei Jepang yang tertekan 0,2%, Hang Seng Hongkong yang turun 1,2%, KOSPI Korea Selatan melempem 0,7%, dan indeks Strait Times Singapura yang turun 0,6%.
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) menjadi pemicu koreksi, setelah ditutup anjlok 361 poin pada pagi tadi, ke 25.706,09. Kontrak berjangka indeks Dow Jones siang hari ini masih terpantau di zona merah dengan koreksi 81 poin.
Sentimen negatif yang menerpa bursa hari ini terutama berasal dari luar negeri, yakni pemberlakuan kembali karantina wilayah (lockdown) di beberapa kota di negara maju, seperti misalnya Melbourne Australia.
Terlebih setelah WHO mengakui bahwa kian banyak bermunculan bukti bahwa virus corona bisa menular melalui udara (airborne), setelah 200 ilmuwan mengingatkan temuan mereka tersebut kepada lembaga kesehatan dunia itu agar merevisi panduan pengendalian Covid-19.
Data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan sebanyak 144 saham diperdagangkan menguat, 226 tertekan, dan 153 sisanya flat. Seluruh indeks saham sektoral menguat, kecuali indeks saham keuangan yang naik 0,5% menjadi pendorong utama reli IHSG dan indeks saham industri dasar yang bertambah 0,4%.
Saham jawara yang menjadi pendorong utama bursa nasional hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terangkat 2,1% ke Rp 31.150 per unit dan PT Bank Niaga Tbk (BNGA) yang naik 13,9% ke Rp 860 per saham. Keduanya menyumbang reli IHSG sebesar 14,2 dan 2,3 poin.
Sebaliknya, indeks saham sektor konstruksi menjadi pemberat IHSG dengan sumbangan koreksi 4,6 poin terhadap indeks acuan utama bursa nasional. Namun saham pemberatnya dari sektor keuangan yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 0,6% ke Rp 3.120 per unit.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berada di posisi kedua dengan koreksi 0,9% ke Rp 5.200 per unit, menyumbang koreksi IHSG sebesar 2,1 poin, disusul saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang turun 4,6% ke Rp 5.125 per unit menyumbang koreksi indeks sebesar 1,9 poin.
Investor asing kembali mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 10,9 miliar. Nilai transaksi bursa mencapai Rp 3,5 triliun, dengan 5,3 miliar saham berpindah tangan, sebanyak 384.644 kali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDcxMDExMzAzNy0xNy0xNzE2ODkvYXJvbWEtbG9ja2Rvd24tbWVuZ3VhdC1paHNnLWFraGlyaS1zZXNpLTEtZGVuZ2FuLXR1cnVuLXRpcGlz0gEA?oc=5
2020-07-10 04:48:16Z
52782272981202
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aroma Lockdown Menguat, IHSG Akhiri Sesi 1 dengan Turun Tipis - CNBC Indonesia"
Post a Comment