Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan lalu membukukan penguatan sebesar 0,96% ke level 5.079,58 dan menjadi yang terbaik ketiga di kawasan Benua Kuning tersebut. Indeks Topix Jepang dan indeks Kospi menjadi yang terbaik masing-masing mencatatkan kenaikan 2,52% dan 2,37%.
Kendati menguat nyaris 1%, bursa saham domestik masih ditinggalkan oleh investor asing. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,1 triliun.
Hampir semua indeks sektoral saham Tanah Air berhasil melenggang ke zona hijau kecuali untuk sektor property & real estate yang terkoreksi 2,15%, infrastruktur dengan pemangkasan sebesar 0,31% dan keuangan yang menurun 1,1%.
Sentimen IHSG sepekan kemarin datang dari kandidat vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Moderna yakni mRNA-1273. Di mana hasil uji klinis tahap I sudah dipublikasikan di New England Journal of Medicine.
Dari 45 peserta uji coba kandidat vaksin, semuanya terbukti mampu menghasilkan antibodi setelah kandidat mRNA-1273 diinjeksikan ke tubuh mereka. Pada percobaan putaran kedua antibodi penetral Covid-19 bahkan mulai dihasilkan.
Selain itu, berbagai rilis data ekonomi penting seperti pertumbuhan ekonomi China yang positif hingga neraca dagang RI yang surplus US$ 1,27 miliar mengindikasikan bahwa ekonomi sedang berada pada jalur pemulihan. Tak luput sebagai penopang pasar ekuitas yaitu pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang sebesar 25 basis poin ke level terendah 4% menjadi sentimen positif IHSG.
Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.754 triliun. Sementara hingga Senin ini (20/7/2020) sesi I pukul 09.40 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap naik 0,65% menjadi Rp 2.771,94 triliun.
Pada perdagangan Senin ini,pukul 09.45 WIB IHSG masuk zona merah, yang turun6,7 poin atau 0,13% ke level 5.072,88 terdorong oleh kekhawatiran pelaku pasar akibat kasus terinfeksi virus corona terhadap pemulihan ekonomi.
Jajaran 10 Besar Emiten dengan Market Cap Terbesar:
No |
Emiten |
10 Juli 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
17 Juli 2020 (Rp T) |
No |
Emiten |
20 Juli 2020 (Rp T) |
1 |
BCA/BBCA |
757 |
1 |
BCA/BBCA |
747 |
1 |
BCA/BBCA |
755,68 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
380 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
379 |
2 |
Bank Bri/BBRI |
383,61 |
3 |
Telkom/TLKM |
308 |
3 |
Unilever/UNVR |
310 |
3 |
Unilever/UNVR |
308,06 |
4 |
Unilever/UNVR |
302 |
4 |
Telkom/TLKM |
303 |
4 |
Telkom/TLKM |
304,12 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
239 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
239 |
5 |
Bank Mandiri/BMRI |
243,83 |
6 |
Astra/ASII |
196 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
214 |
6 |
Sampoerna/HMSP |
212,28 |
7 |
Sampoerna/HMSP |
192 |
7 |
Astra/ASII |
211 |
7 |
Astra/ASII |
208,49 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
119 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
127 |
8 |
Chandra Asri/TPIA |
128,40 |
9 |
Barito Pacific/BRPT |
114 |
9 |
Barito Pacific/BRPT |
117 |
9 |
Barito Pacific/BRPT |
118,14 |
10 |
Sinar Mas/SMMA |
111 |
10 |
Indoffod CBP/ICBP |
108 |
10 |
Indoffod CBP/ICBP |
109,33 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham, Senin (20/7/2020)
Berdasarkan data di atas terjadi perubahan posisi, pada pekan kemarin dengan pekan sebelumnya, di mana PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menggeser posisi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom, yang masing-masing kini berada di urutan ketiga dan keempat.
Sementara PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) merebut posisi PT Astra Internasional Tbk (ASII) untuk berada di urutan keenam dan ketujuh.
Sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyingkirkan posisi PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang terdegradasi dari zona 10 big cap. Saat ini ICBP berada di posisi ke-10.
Kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik menjadi Rp 755,68 triliun per pukul 09.45 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 747 triliun. Market cap PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak ke Rp 383,61 triliun dari Rp 379 triliun.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun menjadi Rp 308,06 triliun dari Rp 310 triliun. Kapitalisasi pasar Telkom menguat menjadi Rp 304,12 triliun dari sebelumnya Rp 303 triliun.
Berikutnya market cap PT Bank Mandiri tbk (BMRI) melesat menjadi Rp 243,83 triliun dari sebelumnya Rp 239 triliun, HMSP turun menjadi Rp 212,28 triliun dari Rp 214 triliun, PT Astra Internasional Tbk (ASII) anjlok menjadi Rp 208,49 triliun dari Rp 211 triliun, sementara PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menguat menjadi Rp 128,14 triliun dari Rp 127 triliun.
SementaraPT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik menjadi Rp 118,14 triliun dari Rp 117 triliun, sedangkan ICBP menguat menjadi Rp 109,33 triliun dari Rp 108 triliun.
Artinya ada tujuh emiten big cap yang mencatat kenaikan nilai kapitalisasi pasar dan tiga emiten yang membukukan penurunan yaitu UNVR, HMSP dan ASII.
ASII membukukan penurunan paling besar yaitu Rp 2,51 triliun. Sementara emiten yang membukukan kenaikan paling besar yaitu BBCA sebesar Rp 8,68 triliun.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDcyMDEwMTgzNi0xNy0xNzM4NjUvYmNhLWtva29oLWRpLXB1bmNhay1pbmRvZm9vZC1jYnAtc2luZ2tpcmthbi1zaW5hci1tYXPSAQA?oc=5
2020-07-20 03:58:11Z
CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDcyMDEwMTgzNi0xNy0xNzM4NjUvYmNhLWtva29oLWRpLXB1bmNhay1pbmRvZm9vZC1jYnAtc2luZ2tpcmthbi1zaW5hci1tYXPSAQA
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BCA Kokoh di Puncak, Indofood CBP Singkirkan Sinar Mas - CNBC Indonesia"
Post a Comment