Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Saham emiten batu bara ambruk berjamaah pada perdagangan sesi I Senin (10/10), di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pelemahan ini sejalan dengan kinerja indeks yang secara eksklusif bergerak di zona merah sejak awal perdagangan, bahkan sempat melemah lebih dari 1% di satu titik.
Tiga dari enam emiten yang menjadi penggerak IHSG ke zona merah merupakan emiten batu bara yakni Adaro Energy (ADRO), United Tractors (UNTR) dan Bumi Resources (BUMI). Secara kumulatif ketiga emiten tersebut menyumbang -12,1 poin lebih terhadap pelemahan IHSG pagi tadi.
Berdasarkan industri, batu bara memimpin pelemahan pada perdagangan hari ini dengan koreksi lebih dari 15 poin terhadap IHSG, lebih besar dari penurunan perbankan.
Hingga pukul 11.00 WIB, dari 31 emiten batu bara di bursa, sebanyak 23 diperdagangkan di zona merah. Sementara itu hanya empat emiten yang berada di zona merah, dengan tiga diantaranya menguat sangat terbatas atau kurang dari 1%. Sementara empat lainnya diperdagangkan stagnan.
Emiten kelas kakap nyaris seluruhnya tenggelam di zona merah, kecuali Bayan Resources (BYAN) yang menguat 0,44% pagi ini dan Dian Swastatika Sentosa (DSSA) yang diperdagangkan stagnan.
Selain tiga emiten yang telah disebutkan di atas, tiga emiten lagi yang menjadi beban pergerakan IHSG adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG), Bukit Asam (PTBA), Indika Energy (INDY) dan Harum Energy (HRUM). Keempat emiten tersebut masing-masing melemah lebih dari 2,75% pagi ini.
Pelemahan IHSG sejalan dengan mayoritas indeks saham Asia yang juga berada di zona merah pagi ini.
Akhir pekan lalu, Bursa saham Wall Street juga berakhir ditutup melemah. Amblesnya Wall Street pada Jumat semakin memperpanjang tren negatif yang sudah berlangsung sejak Rabu pekan lalu.
Isu Resesi Bikin Harga Batu Bara Dunia Anjlok
Bursa saham AS anjlok Biro statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan ada peningkatan jumlah pekerja sebanyak 263.000 pada September. Jumlah tersebut memang jauh lebih rendah dibandingkan 315.000 pada Agustus. Namun, tingkat pengangguran hanya berkurang tipis atau melandai ke 3,5% pada September 2022 dari 3,7% pada Agustus.
Dengan data yang masih solid, pasar pun berekspektasi jika kebijakan hawkish bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan bertahan lama. Hal ini semakin memperkuat ketakutan investor dan publik secara luas akan potensi resesi global.
Managing Director IMF Kristalina Georgieva, Minggu (9/10/2022),menyatakan bahwa risiko resesi dan ketidakstabilan keuangan terus meningkat. Ia mengatakan prospek ekonomi global 'gelap' mengingat guncangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, serangan Rusia ke Ukraina, dan bencana iklim di semua benua.
Sentimen resesi juga ikut menghantui pasar batu bara dan menjadi biang keladi anjloknya harga emas hitam ke level US$ 380 per ton. Resesi global secara langsung menjadi petaka bagi harga komoditas energi, mengingat output ekonomi yang terkontraksi membuat permintaan akan energi turun dan pada akhirnya membuat harga komoditas energi ambles, jika pasokan tidak dipotong.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (8/10/2022), harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 380,15 per ton. Harganya ambruk 6,36%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 9 Agustus 2022 atau dua bulan terakhir.
Pelemahan tersebut membuat harga batu bara terlempar dari level US$ 400 unuk pertama kalinya sejak 12 Agustus 2022. Dalam sepekan, harga batu bara anjlok 6,8% secara point-to-point. Harga batu bara juga sudah ambles 12,6% sebulan tetapi masih menguat 69% dalam setahun.
Kondisi ini juga diamini oleh sejumlah analis yang mengharapkan harga batu bara akan terus terkoreksi, setidaknya hingga minggu ini.
Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memperkirakan pelemahan batu bara akan berlanjut. Harga emas hitam diproyeksi akan bergerak di kisaran US$ 370-390 pada pekan ini.
"Kemungkinan besar (harga batu bara) masih akan meneruskan tren penurunan saat ini. Ternyata ekspektasi resesi masih berdampak sangat besar kepada penurunan permintaan ke depan," tutur Zuhdi, kepada CNBC Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Investor Lirik Lagi Batu Bara, Sinyal Energi Hijau Meredup?
(fsd)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMib2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIyMTAxMDExMjcyOS0xNy0zNzg0NjEvdGVydW5na2FwLXBlbnllYmFiLXV0YW1hLWtlamF0dWhhbi1paHNnLWJhdHUtYmFyYdIBAA?oc=5
2022-10-10 05:30:07Z
1592165752
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terungkap! Penyebab Utama Kejatuhan IHSG: Batu Bara - CNBC Indonesia"
Post a Comment