Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Amerika Serikat (AS) masih tinggi. Namun dibanding Agustus, indeks harga konsumen (IHK) Paman Sam di September secara tahunan, melambat, menjadi 8,2% (yoy)
Ini merupakan angka terendah dalam tujuh bulan. Agustus lalu, inflasi tercatat 8,3%. Meski begitu, ini tetap lebih tinggi di atas perkiraan pasar 8,1%.
Mengutip Trading Economics, indeks energi tercatat 19,8% di September dibanding Agustus, 23,8%. Kenaikan yang lebih kecil juga dilaporkan untuk bensin (18,2% vs 25,6%), bahan bakar minyak (58,1% vs 68,8%) dan listrik (15,5% vs 15,8%).
Namun harga gas masih lebih tinggi dibanding Agustus. Di mana harga gas September naik 33,1% dibanding Agustus 33%.
Sedikit penurunan harga juga terlihat pada biaya makanan (11,2% vs 11,4%) dan mobil bekas dan truk (7,2% vs 7,8%). Di sisi lain, harga tempat tinggal meningkat lebih cepat (6,6% vs 6,2%).
Di sisi lain, inflasi inti, yang menghilangkan energi dan makanan, laik 0,6% mom dan 6,6% secara yoy. IHK inti ini lebih tinggi dari data sebelumnya sebesar 6,3% yoy dan di atas proyeksi analis sebesar 6,5%.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Ngerinya Inflasi AS: Biaya Makan Siang Naik Dua Kali Lipat
(sef/sef)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiY2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMjEwMTMyMDMzNTEtNC0zNzk2MTAvYnJlYWtpbmctbmV3cy1pbmZsYXNpLWFzLTgyLWRpLXNlcHRlbWJlctIBAA?oc=5
2022-10-13 13:35:53Z
1602931260
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Breaking News: Inflasi AS 8,2% di September - CNBC Indonesia"
Post a Comment