Search

Amerika Hadapi Ujian Berat, Waspada RI Ikut Gojang-ganjing! - CNBC Indonesia

  • IHSG melemah pada pekan lalu kendati asing melakukan pembelian bersih (net buy) Rp1,92 triliun, sedangkan rupiah malah berhasil perkasa di hadapan dolar.
  • Wall Street mixed di tengah investor mencerna data tenaga kerja.
  • Data cadangan devisa RI, musim laporan keuangan perusahaan AS, hingga inflasi Negeri Paman Saham jadi perhatian investor pekan ini. Data tenaga kerja yang masih kuat jika ditambah dengan inflasi yang sulit turun akan membuat pasar bingung ke mana arah kebijakan moneter The Fed, pasar finansial bisa gonjang-ganjing lagi.

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dan meninggalkan level psikologis 6.800. Berbeda, mata uang rupiah melanjutkan kinerja impresifnya melawan dolar Amerika Serikat (AS) di periode yang sama.

IHSG rawan tertekan pada perdagangan hari ini karena sejumlah sentimen. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks acuan Tanah Air tersebut tercatat melemah 0,39% ke 6.792,76 pada perdagangan Kamis (6/4/2023). Dalam sepekan, IHSG melemah 01,8%. Dalam empat hari perdagangan, lantaran ada libur Jumat Agung, IHSG masing-masing menguat dan melemah dua kali.

Kendati melemah, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,9 triliun, dan jika ditambah dengan pasar negosiasi dan tunai nilainya bertambah menjadi Rp 2,5 triliun.

Secara umum, pelaku pasar menanti rilis data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis Jumat lalu (7/4).

Data tersebut merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneternya. Data yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan pasar tenaga kerja masih kuat.

Sepanjang Maret perekonomian AS dilaporkan mampu menyerap 236.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls), sejalan dengan ekspektasi analis.

Sementara, rupiah melanjutkan kinerja impresifnya melawan dolar Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

Melansir data Refinitiv, rupiah tercatat menguat 0,53% ke Rp 14.910/US$. Rupiah kini sudah menguat 4 pekan beruntun dengan total 3,5%.

Tidak hanya itu, rupiah juga menjadi mata uang terbaik Asia sepanjang tahun ini dengan penguatan 4,4%, dan menjadi yang terbaik ke-enam di dunia.

Rupiah mulai menguat setelah Silicon Valley Bank (SVB) kolaps di Amerika Serikat. Hal ini membuat The Fed diprediksi tidak agresif lagi dalam menaikkan suku bunga.

Pasca rilis data tersebut, indeks dolar AS yang sebelumnya menguat langsung berbalik turun.

Namun, di sisi lain inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang sulit turun membuat pasar kembali memprediksi bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga pada Mei.

Hal ini terlihat dari perangkat FedWatch yang menunjukkan adanya probabilitas sebesar 54,8% suku bunga akan dinaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 5% - 5.25%.

Sementara itu dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) di awal pekan ini melaporkan inflasi Maret 2023 yang bertepatan dengan Ramadan kali ini terpantau lebih rendah dalam dua tahun terakhir. Hal ini dimungkinkan karena turunnya inflasi harga bergejolak pada bulan Maret lalu.

Inflasi pada Maret 2023 mencapai 0,18% (month-to-month/mtm), lebih rendah dibandingkan 0,40% pada 2022 dan 0,32% pada 2021.

Jika dilihat secara tahunan, inflasi Maret sebesar 4,97% (yoy) lebih rendah dari inflasi Ramadan tahun 2022 yang mencapai 5,47%.

Inflasi bulan lalu juga lebih rendah dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan inflasi Maret 2023 akan menembus 0,29% dibandingkan (mtm), dan 5,15% (yoy)

Dari catatan BPS, inflasi inti secara tahunan terus mengalami penurunan. Inflasi inti per Maret 2023 mencapai 2,94% dari bulan sebelumnya 3,09%.

Inflasi yang rendah menjadi kabar baik, daya beli masyarakat akan lebih kuat, dan bisa membuat roda perekonomian lebih kencang.

Hal ini tentunya memberikan sentimen positif bagi rupiah.

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL3Jlc2VhcmNoLzIwMjMwNDA5MjAyOTE1LTEyOC00Mjg0MDEvYW1lcmlrYS1oYWRhcGktdWppYW4tYmVyYXQtd2FzcGFkYS1yaS1pa3V0LWdvamFuZy1nYW5qaW5n0gEA?oc=5

2023-04-09 23:00:03Z
1911734474

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Amerika Hadapi Ujian Berat, Waspada RI Ikut Gojang-ganjing! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.