Melihat kegagalannya di masa lalu, Rowling menganggap dirinya berhasil bangkit; di atas kerasnya kegagalan tersebut, ia membangun hidup yang sukses. Rowling pun menginspirasi para anak-anak muda agar berani menghadapi kegagalan.
"Kerasnya permukaan (kegagalan) menjadi fondasi solid di mana saya membangun kehidupan saya. Beberapa kegagalan dalam hidup tidak terhindarkan. Tidak mungkin untuk hidup tanpa gagal pada sesuatu. Kecuali kau hidup begitu berhati-hati, seperti tak pernah hidup sama sekali, dan itu artinya kau sudah gagal dari sananya," ucap Rowling saat berpidato di Universitas Harvard.
Rowling menjelaskan, kegagalan yang dirasakannya memberikan pengetahuan yang sangat bernilai. Itu membuatnya mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
"Kamu tak akan mengetahui dirimu sendiri atau kekuatan hubunganmu (dengan orang lain) sampai keduanya diuji oleh kesengsaraan," ujar dia.
Yang tidak kalah penting adalah berkah yang dimiliki manusia berupa imajinasi. Bagi Rowling, imajinasi bukan saja kemampuan manusia yang unik untuk berinovasi dan penemuan. Pentingnya imajinasi adalah kemampuan dalam merasakan apa yang terjadi pada manusia lain.
"Ini adalah kekuatan yang membuat kita dapat berempati dengan orang-orang yang pengalamannya belum pernah kita rasakan," ucapnya.
Rowling meminta agar pendengarnya tidak hanya dekat dengan orang yang punya kekuasaan, melainkan dengan mereka yang tidak berdaya. Meski begitu, ia menyebut manusia tidak butuh sihir, apa alasannya?
"Kita tidak butuh sihir untuk mengubah dunia kita. Kita sudah membawa kekuatan yang kita butuhkan di dalam kita. Kita punya kekuatan untuk mengimajinasikan hal yang lebih baik," ungkap dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3606030/kisah-jk-rowling-dari-melarat-sampai-jadi-miliarderBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah JK Rowling dari Melarat Sampai Jadi Miliarder"
Post a Comment