Sebelumnya, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bekerjasama dengan PT BNI Sekuritas menghadirkan layanan transaksi produk Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Ritel pertama di Indonesia melalui mekanisme perdagangan di pasar sekunder.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, EBA-SP Ritel bertujuan mengembangkan jumlah investor EBA-SP dengan target investor perorangan. Ini memanfaatkan posisi EBA-SP yang sudah ada.
"Dalam hal ini SMF akan berperan sebagai market maker guna menciptakan pasar sekunder EBA-SP menjadi lebih likuid. EBA-SP Ritel juga akan jadi alternatif baru bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 2 Juli 2018.
Menurut Ananta, bekerjasama dengan BNI Sekuritas merupakan langkah yang tepat karena BNI Sekuritas telah memiliki portal e-trading untuk melayani jual beli reksadana dan efek lainnya.
"Kami yakin BNI Sekuritas adalah perusahaan sekuritas yang mempunyai jaringan pemasaran yang cukup luas. Kami harap EBA-SP Ritel jadi pilihan alternatif investasi yang menarik dan juga aman," ungkap dia.
Sebagai informasi saja, EBA-SP Ritel merupakan produk investasi pendapatan tetap (fixed income) yang aman dengan likuiditas instrumen investasi yang cukup tinggi dimana penyelesaian (settlement) transaksi pembelian maupun penjualan produk investasi EBA-SP Ritel ini adalah T+1 sehingga nasabah dapat segera melakukan instruksi penarikan dana hasil penjualan setelah jatuh tempo settlement transaksi penjualan.
Adapun produk EBA-SP Ritel SMF yang akan dipasarkan oleh BNI Sekuritas adalah EBA-SP BTN 01 Kelas A dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan kupon bunga 8,6 persen per tahun dan dengaj denominasi hanya Rp 100.000
EBA-SP SMF-BTN01 Kelas A tercatat pada bursa efek pada tanggal 3 Desember 2015 dengan tanggal jatuh tempo pada 7 Maret 2022.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3607738/total-pembiayaan-dari-sekuritisasi-aset-capai-rp-14-triliunBagikan Berita Ini
0 Response to "Total Pembiayaan dari Sekuritisasi Aset Capai Rp 14 Triliun"
Post a Comment