:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2387009/original/087605000_1539859982-20181018-SMK-Ora-et-Labora-3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Deputy Director for Vocational Alignment and Industrial Cooperation Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Saryadi Guyatno mengatakan pemerintah berupaya mengatasi problem minimnya tenaga pengajar mata pelajaran kejuruan di SMK.
"Kita punya guru dari sisi jumlah memadai. Namun dari sisi kualifikasinya tidak sesuai. Di SMK itu ada tiga jenis mata pelajaran. Ada normatif, PKN, Agama. Ada adaptif, ada matematika, fisika, science. Kemudian ada produktif, guru kejuruan. Guru kejuruan ini lah yang kurang," ungkap dia, saat ditemui, di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Langkah yang diambil pemerintah untuk memastikan kecukupan tenaga pengajar mata pelajaran kejuruan adalah dengan menjalankan program guru dengan keahlian ganda.
"Guru adaptif seperti, matematika, fisika, kita training mereka 1,5 tahun dari sisi aspek kompetensi teknis. Disebut ganda karena dia bisa mengajarkan dua komponen," kata dia.
Selama jangka waktu 1,5 tersebut, para guru akan mengikuti training yang meliputi pendidikan, pelatihan. Para guru yang mengikuti training juga akan diberikan kesempatan magang di industri.
"Di akhir (masa training) mereka akan diuji kaitan dengan kompetensinya. Ada sertifikasi kompetensi terkait dengan apa yang diajarkan," jelas dia
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3689114/cara-pemerintah-atasi-kekurangan-guru-vokasi-smkBagikan Berita Ini
0 Response to "Cara Pemerintah Atasi Kekurangan Guru Vokasi SMK"
Post a Comment