Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten ritel pengelola gerai Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) hari ini, Kamis (2/7/2020) ditutup menyentuh level Auto Reject Bawah alias ARB atau menyentuh batas bawah penurunan dengan koreksi sebesar 6,88% di level harga Rp 745/saham.
Sejatinya pada perdagangan hari ini PZZA hanya terkoreksi 2,50% saja di harga Rp 780/saham, akan tetapi jelang menit-menit akhir perdagangan Danpac Sekuritas melakukan aksi jualan besar-besaran sehingga harga PZZA tertekan sampai menyentuh level ARB.
Tercatat broker berkode BQ melakukan penjualan sebanyak total 12,612 lot dengan nilai penjualan menyentuh Rp 950 juta.
Penurunan saham PZZA hari ini sendiri karena perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 85% pada periode kuartal pertama tahun ini menjadi Rp 6,04 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, PZZA membukukan laba bersih Rp 40,17 miliar.
Pada 3 bulan pertama tahun ini, mengacu data laporan keuangan, Sarimelati membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 955,64 miliar, naik 5,58% dari tahun sebelumnya Rp 902,28 miliar.
Seperti disampaikan manajemen PZZA sebelumnya, pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan operasional PZZA terdampak dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Selama masa PSBB berlangsung, konsumen tak lagi diperbolehkan untuk makan di tempat melainkan hanya melalui layanan delivery services atau take away.
Satu sentimen dari global ialah pengajuan kepailitan dari NPC International, perusahaan pemegang waralaba terbesar Pizza Hut di Amerika Serikat (AS).
Merek Pizza Hut dimiliki oleh Yum! Brands Inc, perusahaan yang tercatat di bursa New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham YUM, sementara NPC hanya memegang lisensi waralabanya.
Kendati waralaba global mengajukan kepailitan, Sekretaris Perusahaan PZZA, Kurniadi Sulistyomo menyampaikan, kepailitan yang terjadi di AS bersifat terpisah. Pasalnya, Sarimelati Kencana, merupakan pemegang hak lisensi waralaba tunggal di Indonesia.
"Kami tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pizza Hut Amerika Serikat tersebut. Apapun nanti putusan pengadilan di Amerika Serikat, maka hal tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha kami, Pizza Hut di Indonesia," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/7/2020).
CNBC International melaporkan, NPC, perusahaan yang didirikan tahun 1962, mengajukan kebangkrutan Chapter 11. Dengan Kebangkrutan Bab 11 ini berarti bahwa NPC dapat terus beroperasi sambil berupaya untuk mengubah bisnisnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDcwMjE1NDQ1OS0xNy0xNjk3NjYvd2FyYWxhYmEtcGl6emEtaHV0LWFzLWJhbmdrcnV0LXNhaGFtLXB6emEtbGFuZ3N1bmctYW1ibGVzLTfSAQA?oc=5
2020-07-02 08:55:25Z
52782261717901
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waralaba Pizza Hut AS Bangkrut, Saham PZZA Langsung Ambles 7% - CNBC Indonesia"
Post a Comment