Search

Hadapi Ancaman Resesi, Ini yang Perlu Dilakukan Masyarakat - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal II 2020 terkontraksi hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.

Kontraksi ini lebih dalam dari ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia di kisaran 4,3 persen hingga 4,8 persen, dengan batas bawah 5,1 persen. Indonesia dianggap belum mengalami resesi ekonomi karena kontraksi pertumbuhan PDB hingga minus baru terjadi di satu kuartal ( resesi ekonomi 2020).

Realiasi kinerja perekonomian pada kuartal III pun menjadi pertaruhan apakah Indonesia bakal masuk ke dalam resesi atau tidak.

Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Belum Alami Resesi

Namun demikian, tentu diperlukan persiapan dalam menghadapi perlambatan laju perekonomian yang diakibatkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) ini.

Ekonom pun menilai, risiko resesi saat ini tengah terjadi dan bakal berakibat pada peningkatan jumlah pengangguran karena banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), hingga lonjakan angka kemiskinan.

Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menjelaskan, masyarakat harus berjaga-jaga dan mengelola keuangan secara bijak dalam menghadapi risiko resesi.

"Tidak boros, memanfaatkan penghasilan secara bijak, usahakan terus menabung untuk bisa digunakan ketika diperlukan," ucap Piter ketika dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Piter pun menjelaskan, selama pandemi masih tidak dapat dikendalikan, kemungkinan kontraksi ekonomi masih akan terjadi.

"Kita tidak bisa memastikan kapan wabah berakhir, selama masih ada wabah kontraksi ekonomi atau resesi akan terus terjadi, yang artinya gelombang PHK masih akan berlangsung," jelas dia.

Baca juga: Kalau Kita Kerja Keras, Kemungkinan Lolos dari Resesi Sangat Memungkinkan...

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengungkapkan risiko pertumbuhan ekonomi negatif bisa kembali terjadi pada kuartal III-2020.

Oleh karenanya, berbagai langkah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terus dipersiapkan untuk mengantisipasi resesi.

Dia mengatakan, risiko tersebut bisa terealisasi akibat anjloknya kinerja berbagai sektor usaha pada kuartal II-2020, diproyeksi belum akan pulih dalam waktu dekat.

"Probabilitas (pertumbuhan ekonomi) negatif masih ada, karena penurunan sektor tidak bisa secara cepat pulih," katanya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Apa Saja yang Terjadi Saat Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998?

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMibGh0dHBzOi8vbW9uZXkua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjAvMDgvMDYvMTAzODAwODI2L2hhZGFwaS1hbmNhbWFuLXJlc2VzaS1pbmkteWFuZy1wZXJsdS1kaWxha3VrYW4tbWFzeWFyYWthdNIBcGh0dHBzOi8vYW1wLmtvbXBhcy5jb20vbW9uZXkvcmVhZC8yMDIwLzA4LzA2LzEwMzgwMDgyNi9oYWRhcGktYW5jYW1hbi1yZXNlc2ktaW5pLXlhbmctcGVybHUtZGlsYWt1a2FuLW1hc3lhcmFrYXQ?oc=5

2020-08-06 03:38:00Z
52782315398809

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hadapi Ancaman Resesi, Ini yang Perlu Dilakukan Masyarakat - Kompas.com - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.