Jakarta, CNBC Indonesia - Penggabungan tiga bank syariah pelat merah nantinya akan menjadikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemegang saham mayoritas dari PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), sebagai bank hasil penggabungan (surviving entity) dengan kepemilikan sebesar 51%.
Komposisi pemegang saham pada lainnya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.
Bank yang akan bergabung dengan Bank BRISyariah dalam mega merger bank syariah BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah.
Ketua Project Management Office Integrasi (PMO) dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sekaligus Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan total aset bank hasil penggabungan ini nantinya akan mencapai Rp 215,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.
Dengan demikian bank hasil penggabungan akan masuk ke dalam TOP 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Bank hasil penggabungan akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code (kode saham) BRIS.
"Integrasi ini lebih dari sekadar corporate action. Mengawal dan membesarkan bank syariah terbesar di negeri ini sesungguhnya adalah amanah yang besar. Saya, mewakili PMO, diamanahkan oleh Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk terus mengawal tidak hanya sampai legal merger, tapi juga memastikan hadirnya bank syariah nasional terbesar ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi orang banyak dan membawa nama Indonesia ke kancah global sebagai pusat ekonomi syariah dunia," kata Hery dalam siaran persnya, Rabu (21/10/2200).
BRIS nantinya akan memiliki modal dan aset yang kuat dari segi finansial, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi, maupun produk dan layanan keuangan untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan prinsip syariah.
Sehingga ke depan bank ini diharapkan akan meningkatkan penetrasi aset syariah serta meningkatkan daya saing untuk mencapai visi menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi kasar secara global dalam waktu 5 tahun ke depan.
Direktur Utama BRISyariah, Ngatari menyebutkan fase penggabungan ini masih akan panjang untuk dilalui perusahaan sesuai dengan regulasi. Dia menyebut penggabungan ini akan mengedepankan karyawan, nasabah, mitra usaha, dan manfaat sebesar- besarnya untuk masyarakat.
Sejalan dengan itu, Direktur Utama Bank BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, menambahkan strategi dan rencana bisnis dari Bank Hasil Penggabungan sebagaimana tercantum dalam Rencana Merger sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mewujudkan ekosistem halal dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM) Toni E.B. Subari menjelaskan merger ini menggabungkan kekuatan dari tiga bank Syariah milik BUMN sehingga bank ini nantinya akan memiliki 1.200 cabang dan 1.700 jaringan ATM, serta didukung oleh 20.000 orang karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bank ini nantinya juga akan memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMTAyMTA3MjgzNy0xNy0xOTU4OTIvZGVhbC1tZXJnZXItYmFuay1zeWFyaWFoLW1hbmRpcmktZ2VuZ2dhbS01MS1zYWhhbS1icmlz0gEA?oc=5
2020-10-21 00:34:40Z
52782438559572
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Deal! Merger Bank Syariah, Mandiri Genggam 51% Saham BRIS - CNBC Indonesia"
Post a Comment