Search

IHSG Awali Desember Main Roller Coaster, Sesi 2 Gimana Nih? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah jelang penutupan sesi II perdagangan Rabu (1/12/2021).

Hingga istirahat siang 11.30 WIB, IHSG ditutup melemah 0,32% ke level 6.512.83. Indeks bergerak di zona merah sejak 11.00 WIB atau 30 menit sebelum closing sesi I.

Di awal-awal perdagangan IHSG sempat menguat dan hampir tembus level psikologis 6.600. Indeks bergerak di rentang terendahnya di 6.508,86 dan tertingginya di 6.593,07.


Data perdagangan mencatat 188 saham menguat, 347 saham melemah dan 118 stagnan. Nilai transaksi hampir tembus Rp 9,5 triliun dan asing net sell Rp 201 miliar di pasar reguler.

IHSG justru melemah ketika mayoritas bursa saham utama Asia menguat hampir 1%. Padahal semalam tiga indeks acuan utama melemah hampir 2% sendiri.

Pasar masih mencermati perkembangan varian Covid-19 Omicron yang menjadi risiko terbesar ekonomi dan pasar keuangan global.

Dari dalam negeri sentimen datang dari rilis data ekonomi berupa PMI manufaktur dan inflasi.

IHS Markit mencatat PMI manufaktur Indonesia turun ke level 53,9 di bulan November 2021 dari 57,2 di bulan sebelumnya. Meskipun menurun, aktivitas manufaktur masih tercatat ekspansif dan mencatatkan kenaikan di atas 50 selama 3 bulan beruntun di tengah penurunan tren Covid-19 di dalam negeri.

Kemudian dari sisi inflasi, BPS mengumumkan terjadi inflasi sebesar 1,75% year on year (yoy) pada November 2021. Ini menjadi inflasi tertinggi di sepanjang tahun 2021 dan lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia.

Setelah bergerak dengan volatilitas tinggi di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.589 untuk membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level psikologis 6.510 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 33,85 yang sudah mendekati level level jenuh jual (oversold). Apabila melihat indikator teknikal tersebut, maka tekanan jual IHSG menjadi semakin kecil dan ada potensi pelaku pasar untuk memanfaatkan momentum ini dengan melakukan aksi beli yang bisa membuat indeks rebound.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTIwMTExNTY0Mi0xNy0yOTU3NjkvaWhzZy1hd2FsaS1kZXNlbWJlci1tYWluLXJvbGxlci1jb2FzdGVyLXNlc2ktMi1naW1hbmEtbmlo0gEA?oc=5

2021-12-01 05:30:18Z
1115207062

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Awali Desember Main Roller Coaster, Sesi 2 Gimana Nih? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.