KOMPAS.com - Kondisi keuangan BUMN pengelola bandara yakni PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I sedang dalam kondisi tidak baik. Perseroan tercatat memiliki utang hingga Rp35 triliun.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat menyebut kalau utang perseroan sudah menembus Rp 35 triliun. Selain itu, perusahaan diperkirakan mengalami kerugian rata-rata (rate loss) sebesar Rp 200 miliar per bulan.
Kondisi keuangan perusahaan yang berdarah-darah ini terutama disebabkan oleh sejumlah bandara yang sepi selama masa pandemi. Salah satunya Bandara YIA Kulon Progo.
Dilansir dari Antara, Minggu (5/12/2021), Angkasa Pura I menyiapkan program restrukturisasi operasional dan finansial perusahaan yang diharapkan rampung pada Januari 2022, sehingga dapat bangkit dari dampak pandemi.
Baca juga: Erick Thohir: Banyak Anak Cucu BUMN Nilainya Kecil, Nyedot Kayak Benalu
"Seperti diketahui, sektor aviasi dan pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Namun di tengah situasi sulit ini, manajemen telah menyiapkan sejumlah inisiatif strategis untuk meminimalisir dampak pandemi dengan merestrukturisasi operasional dan finansial," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (API) I Faik Fahmi dalam keterangannya.
Ia mengungkapkan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan drastis trafik penumpang pada 15 bandara AP I.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Pada 2019 trafik penumpang di bandara AP I mencapai 81,5 juta penumpang, namun turun menjadi 32,7 juta penumpang pada 2020 dan pada 2021 ini diprediksi hanya mencapai 25 juta penumpang.
Faik Fahmi menjelaskan akan melakukan upaya asset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional, seperti layanan bandara berbasis trafik, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi serta mendorong anak usaha untuk mencari sumber-sumber pendapatan baru.
Baca juga: Erick Thohir Kritik BUMN Karya Punya Banyak Kantor di Luar Negeri
Ia optimistis dengan program restrukturisasi tersebut dapat memperkuat profil keuangan perusahaan ke depan, terutama kemampuan untuk memastikan penambahan pendapatan cash in, efisiensi biaya, dan upaya fund raising.
"Hal yang menggembirakan adalah adanya kenaikan trafik penumpang di akhir-akhir ini hingga mencapai 129.000 pada 28 November lalu dari rata-rata trafik sebelumnya yang hanya hanya sekitar 55.000 - 60.000 per hari. Hal ini yang membuat optimisme kami terjaga," ujarnya.
Selain itu untuk mendorong peningkatan pendapatan lainnya, transformasi bisnis usaha yang dilakukan AP I adalah menjalin kerja sama mitra strategis untuk Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Dhoho Kediri, dan Bandara Lombok Praya.
Kemudian pemanfaatan lahan tidak produktif seperti lahan Kelan Bay Bali, dan mengembangkan airport city Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) serta eks Bandara Selaparang Lombok.
Baca juga: Saat Anak Cucu BUMN Terlalu Gemuk dan Jadi Benalu...
Ia menyebut total target hasil restrukturisasi akan mencapai tambahan dana Rp 3,8 triliun, efisiensi biaya sebesar Rp 704 miliar, dan perolehan fund raising sebesar Rp 3,5 triliun.
Dengan adanya pembangunan bandara AP I maka secara konsolidasi menambah aset perusahaan. Pada 2021 akan mencapai Rp 44 triliun dari semula Rp 24 triliun pada 2017.
"Manajemen tengah berupaya keras untuk menangani situasi sulit ini dan berkomitmen untuk dapat survive dan menunaikan kewajiban perusahaan kepada kreditur, mitra, dan vendor secara pasti dan bertahap," ungkap dia.
"Dengan berbagai inisiatif strategis tersebut kami optimis dapat bertahan menghadapi kondisi sulit ini dan mulai bangkit pada 2022 serta dapat mencatatkan kinerja keuangan positif," katanya.
Baca juga: Merger Jadi 3 BUMN Pangan, Ini Jajaran Terbaru Direksi dan Komisaris
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMifWh0dHBzOi8vbW9uZXkua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMjEvMTIvMDUvMjI0MDIzOTI2L25hc2liLWJ1bW4tYW5na2FzYS1wdXJhLWktdGVybGlsaXQtdXRhbmctbWVuZ2d1bnVuZy1ycC0zNS10cmlsaXVuP3BhZ2U9YWxs0gF4aHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9tb25leS9yZWFkLzIwMjEvMTIvMDUvMjI0MDIzOTI2L25hc2liLWJ1bW4tYW5na2FzYS1wdXJhLWktdGVybGlsaXQtdXRhbmctbWVuZ2d1bnVuZy1ycC0zNS10cmlsaXVu?oc=5
2021-12-05 15:40:00Z
1199538210
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nasib BUMN Angkasa Pura I: Terlilit Utang Menggunung Rp 35 Triliun - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment