Search

IHSG Rebound, Saham Bank Mini Ramai-Ramai Terbang Tinggi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten bank mini, dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun, ditutup melesat pada perdagangan Senin (6/12/2021), seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil rebound.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,13% ke 6.547,12, dengan nilai transaksi Rp 12,57 triliun dan volume perdagangan 21,56 miliar saham. Kendati IHSG menguat, investor asing melakukan jual bersih Rp 183,63 miliar di pasar reguler dan jual bersih Rp 26,60 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Berikut pergerakan saham bank mini hari ini, Senin (6/12).


  1. Bank Neo Commerce (BBYB), saham +25,00%, ke Rp 2.750/saham

  2. Bank Raya Indonesia (AGRO), +9,61%, ke Rp 2.110/saham

  3. Bank Bumi Arta (BNBA), +9,38%, ke Rp 3.850/saham

  4. Bank Ganesha (BGTG), +8,74%, ke Rp 224/saham

  5. Bank Victoria International (BVIC), +6,47%, ke Rp 181/saham

  6. Bank Bisnis Internasional (BBSI), +4,66%, ke Rp 4.270/saham

  7. Bank Oke Indonesia (DNAR), +3,73%, ke Rp 278/saham

  8. Allo Bank Indonesia (BBHI), +3,73%, ke Rp 6.950/saham

  9. Bank Artha Graha Internasional (INPC), +3,23%, ke Rp 128/saham

  10. Bank IBK Indonesia (AGRS), +1,70%, ke Rp 179/saham

  11. Bank Ina Perdana (BINA), +1,60%, ke Rp 3.820/saham

  12. Bank Mestika Dharma (BBMD), +1,50%, ke Rp 2.030/saham

  13. Bank Amar Indonesia (AMAR), +1,28%, ke Rp 316/saham

  14. Bank QNB Indonesia (BKSW), +1,19%, ke Rp 170/saham

  15. Bank Jago (ARTO), +0,98%, ke Rp 15.400/saham

Menurut data di atas, saham bank milik fintech Akulaku BBYB memimpin kenaikan sebesar 25% atau menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Nilai transaksi saham BBYB menjadi yang terbesar di bursa hari ini, yakni mencapai Rp 660,7 miliar.

Di tengah kenaikan tersebut, investor asing memborong saham BBYB dengan nilai beli bersih Rp 5,82 miliar di pasar reguler, tetapi melakukan jual bersih Rp 4,00 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Bank Neo Commerce optimis mampu memenuhi ketentuan modal inti minimal sebesar Rp 2 triliun seperti yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum 2021 berakhir.

Emiten perbankan ini menyatakan modal inti perusahaan akan berjumlah lebih dari Rp3 triliun per Desember 2021. Hingga akhir September 2021, modal inti Bank Neo Commerce masih Rp 1,03 triliun atau di bawah ketentuan OJK.

"Dalam perjalanannya kami berkomitmen membuat bank kami lebih solid, sehingga kami lakukan penguatan modal inti sehingga modal inti kami lebih dari Rp3 triliun pada Desember 2021 ini," kata Plt Direktur Risiko dan Kepatuhan Bank Neo Commerce Aditya Windarwo dalam konferensi pers daring, Kamis (2/12/2021).

Pada akhir November lalu, Bank Neo Commerce telah mengumumkan rencana menambah modal perusahaan dengan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) V alias rights issue senilai Rp 2,51 triliun. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan Bank Neo Commerce untuk memperkuat modal inti.

Saat ini, Bank Neo Commerce tercatat memiliki 12 juta nasabah. Jumlah nasabah ini dicapai Bank Neo Commerce dalam kurun kurang dari setahun sejak perusahaan meluncurkan aplikasi Neo Bank pada Maret 2021.

Selain saham BBYB, saham AGRO juga melesat 9,61% ke Rp 2.110/saham, rebound setelah terbenam di zona merah selama 4 hari beruntun.

Setali tiga uang, saham BNBA dan BGTG juga sama-sama melejit 9,38% dan 8,74% hari ini, melanjutkan kenaikan pada Jumat pekan lalu (3/12).

Sebagai informasi, OJK menyebutkan bahwa seluruh pemilik bank mini alias bank dengan modal inti (tier 1) di bawah Rp 2 triliun telah berkomitmen untuk memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan otoritas untuk memenuhi modal minimum Rp 2 triliun hingga akhir tahun ini.

Akhir 2021 ini memang OJK mengharuskan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Untuk tahun depan, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa keuangan (OJK) Heru Kristiyana menjelaskan, proses bank-bank tersebut meningkatkan modal inti terus berjalan.

"Semua bank itu sudah mengarah ke sana, saya yakin benar, pasti mereka akan memenuhi aturan kita. Kalau tidak penuhi sanksi berat, turun kelas menjadi BPR," kata Heru Kristiyana, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (25/11/2021).

Heru menambahkan, upaya meningkatkan modal inti tersebut dilakukan oleh bank dengan melakukan konsolidasi atau mencari partner strategis.

Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 13 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Ina, Bank Ganesha, Bank Capital Indonesia, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(adf/adf)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTIwNjE1NDEwMi0xNy0yOTcwMjMvaWhzZy1yZWJvdW5kLXNhaGFtLWJhbmstbWluaS1yYW1haS1yYW1haS10ZXJiYW5nLXRpbmdnadIBeWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTIwNjE1NDEwMi0xNy0yOTcwMjMvaWhzZy1yZWJvdW5kLXNhaGFtLWJhbmstbWluaS1yYW1haS1yYW1haS10ZXJiYW5nLXRpbmdnaS9hbXA?oc=5

2021-12-06 08:52:44Z
1115207062

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Rebound, Saham Bank Mini Ramai-Ramai Terbang Tinggi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.