Search

3 Negara ASEAN Kurangi Pemakaian Dolar AS, Ini Perkembangan Transaksinya

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand (BOT) berupaya mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini ditandai dengan peluncuran local currency settlement framework pada Desember 2017.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Yoga Affandi menuturkan, penerapan local currency settlement (LCS) antar tiga bank sentral tersebut bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat. Adapun penerapan LCS antara rupiah, thai baht dan ringgit tersebut sudah diluncurkan sejak Desember 2017. Penerapan kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penyelesaian perdagangan bilateral dan investasi langsung dalam mata uang lokal.

Hal itu mendorong penggunaan mata uang rupiah, ringgit, dan baht lebih luas dalam transaksi perdagangan dan investasi antara ketiga negara. Pembentukan framework LCS itu merupakan langkah penting penguatan kerja sama keuangan antara BI, Bank of Thailand dan Bank Negara Malaysia.

"Hingga Minggu 2 Desember 2018, total transaksi LCS menggunakan THB (thai baht-red) mencapai THB 1,5 miliar, MYR (ringgit-red) mencapai 495 juta," ujar Yoga saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat Sabtu (29/12/2018).

Mengutip laman BI, untuk memfasilitasi operasionalisasi framework LCS itu, BI, Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand telah menunjuk beberapa bank yang penuhi kriteria kualifikasi utama untuk fasilitas transaksi bilateral.

Bank-bank yang ditunjuk itu antara lain penuhi kriteria sebagai bank yang berdaya tahan dan sehat di setiap negara, memiliki pengalaman dalam memfasilitasi perdagangan antar kedua negara, memiliki hubungan bisnis dengan bank di kedua negara, dan memiliki basis konsumen dan kantor cabang yang luas di negara asal.

Untuk operasionalisasi framework LCS rupiah-ringgit, Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia menunjuk bank-bank antara lain dari Indonesia yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Selain itu dari Malaysia yaitu, CIMB Bank Berhad, Hong Leong Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Public Bank Berhad, dan RHB Bank Berhad.

Untuk operasionalisasi framework LCS rupiah-bath, Bank Indonesia dan Bank of Thailand menunjuk lima bank di Indonesia dan Thailand antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan Bangkok Bank PCL.

Dari Thailand Bangkok Bank PCL, Bank of Ayudhya PCL, Kasikombank PCL, Krungthai Bank PCL, Siam Commercial Bank PCL.

Selain itu, bank sentral juga memasukkan fasilitas investasi langsung sebagai tambahan dari fasilitas transaksi perdagangan. Untuk perluasan framework baht-ringgit, Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand menunjuk bank-bank antara lain dari Malaysia yaitu CIMB Bank Berhad, Malayan Banking Berhad, Public Bank Berhad, RHB Bank Berhad, Bangkok Bank Berhad, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Malaysia Berhad, United Overseas Bank Berhad.

Sedangkan dari Thailand Bangkok Bank PCL, Bank of Ayudhya PCL, CIMB Thai PCL, Kasikornbank PCL, Krungthai Bank PCL,  Siam Commercial Bank PCL, dan United Overseas Bank (Thai) PCL.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3859372/3-negara-asean-kurangi-pemakaian-dolar-as-ini-perkembangan-transaksinya

Bagikan Berita Ini

0 Response to "3 Negara ASEAN Kurangi Pemakaian Dolar AS, Ini Perkembangan Transaksinya"

Post a Comment

Powered by Blogger.