Jakarta, CNBC Indonesia - Induk perusahaan media televisi NET TV atau PT Net Visi Media, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun depan.
Mengacu pada data prospektus ringkas yang dipublikasikan perusahaan, Senin (27/12/2021), Net Visi Media berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 765.306.100 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran umum Rp 190 sampai dengan Rp 196 per saham.
Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, perseroan berpotensi meraih dana segar Rp 149 miliar.
Nantinya, dana yang diperoleh perseroan dari IPO akan digunakan sekitar 18,5% untuk modal kerja yang akan digunakan Net Visi Media dalam Industri manajemen (Artis) antara lain untuk biaya pengembangan keahlian dan keterampilan artis dan biaya operasional.
Selanjutnya, sekitar 28,5% akan digunakan bentuk setoran modal dalam PT Net Media Digital, sebagai salah satu Perusahaan Anak, yang akan digunakan untuk pembuatan dan pembelian program; dan/atau biaya-biaya operasional.
Kemudian, sekitar 53% akan digunakan untuk penyetoran modal dalam PT Net Mediatama Televisi (NMTV) yang menaungi NET TV sebagai salah satu perusahaan anak perseroan.
Lalu, siapa sebenarnya pemilik Net Visi Media?
Berdasarkan data prospektus IPO perseroan, pihak pengendali dan pihak yang menjadi ultimate shareholders Net Visi Media adalah PT Sinergi Lintas Media yang dikendalikan oleh Agus Lasmono.
Saat ini komposisi kepemilikan saham PT Sinergi Lintas Media sebesar 99,99%. Angka tersebut akan terdilusi menjadi 95,63% setelah IPO. Kemudian, PT Indika Inti Holdiko tetap 0,00% dengan kepemilikan 10 ribu saham. Sisanya, pemegang saham publik 4,37%.
Nah, Agus Lasmono saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indika Inti Holdiko dan Komisaris Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) yang bergerak terutama di bidang pertambangan batu bara.
Adapun di INDY, pria bernama lengkap Agus Lasmono Sudwikatmono tersebut merupakan pemilik dan pengendali PT Indika Inti Investindo, yang merupakan pemegang saham pengendali Indika Energy.
PT Indika Inti Investindo sendiri menguasai saham INDY sebesar 37,79%. Kemudian sebanyak 30,65% saham INDY dikuasai PT Teladan Resources, sebuah perusahaan milik keluarga Wiwoho Basuki Tjokronegoro. Lalu, sisanya, sebanyak 31,28% dikuasai investor publik.
Situs resmi INDY mencatat, Agus Lasmono adalah pendiri dan pemilik Indika Energy. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama, dia menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Indika Energy dari tahun 2007 sampai 2017.
Pada 2010, Agus Lasmono masuk menjadi salah satu anak muda terkaya versi Forbes dengan kekayaan mencapai US$ 845 juta saat itu atau sekitar Rp 12 triliun kurs saat ini Rp 14.300/US$). Pada tahun itu, Agus menduduki posisi ke-24 orang paling kaya di Tanah Air.
Selain di INDY, Agus Lasmono menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Net Mediatama Televisi (sejak 2012), PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004) dan PT Indika Inti Holdiko (sejak 2004), serta sebagai Direktur Utama PT Indika Multi Media (sejak 2002).
Sebelumnya, Agus juga pernah menjabat sebagai Komisaris Kideco (2004-2017), serta Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk. (2005-2013) dan PT Surya Citra Televisi (2005-2013).
Pria berumur 49 tahun ini meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dari Pepperdine University, Malibu, California, Amerika Serikat tahun 1993 dan gelar Master di bidang Bisnis Internasional dari West Coast University, Los Angeles, California, Amerika Serikat tahun 1995.
Agus Lasmono adalah anak kandung pengusaha Indonesia mendiang Sudwikatmono. Semasa hidupnya, Sudwikatmono pernah menjabat di sejumlah perusahaan Grup Salim.
Dwi, demikian Sudwikatmono akrab dipanggil, memang dikenal dekat sebagai mitra bisnis Liem Sioe Liong alis Sudono Salim sang pendiri Grup Salim. Dwi juga merupakan sepupu dari Presiden RI kedua, mendiang Soeharto.
Sekilas soal Net Visi Media
Awal mula berdirinya Net Visi Media adalah pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2013 perseroan bersama PT Industri Mitra Media (IMM) yang juga anak perusahaan Net Visi Media, mengakuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) sebesar 100%.
Atas akuisisi kepemilikan saham tersebut, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial berganti nama menjadi PT Net Mediatama Televisi (NMTV) atau yang lebih dikenal dengan nama NET.
Sejak saat itu, Net Visi Media melalui Perusahaan Anak mulai beroperasi secara komersial lewat perusahaan anak, NMTV diberikan izin untuk melakukan siaran secara nasional.
Kegiatan usaha utama Net Visi Media beserta anak usahanya saat ini adalah dalam bidang industri penyiaran televisi, media digital, dan pembuatan konten melalui Perusahaan Anak serta manajemen artis.
Adapun Net Visi Media dan anak usahanya menargetkan segmen millennial-GenX dan middle-affluent market dan segmen pemirsa televisi wanita, keluarga dan anak-anak dalam menjalankan bisnisnya
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(adf/adf)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiemh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMTIyODE1MjMyNi0xNy0zMDI3MDIvc2lhcGEtcGVtaWxpay1uZXQtdHYtY3JhenktcmljaC15YW5nLWp1Z2Eta2Vwb25ha2FuLXNvZWhhcnRv0gEA?oc=5
2021-12-28 09:30:00Z
1232162921
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Siapa Pemilik NET TV? Crazy Rich yang Juga Keponakan Soeharto - CNBC Indonesia"
Post a Comment