Search

IHSG Jeblok, Semua Sektor Hancur Lebur - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (7/3/23) berakhir di 6.766,75 atau terkoreksi 0,59% secara harian.

Sebanyak 370 saham melemah, hanya 159 saham mengalami kenaikan dan 208 lainnya tidak berubah. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 9,12 triliun dengan melibatkan 16,24 miliar saham.

Hari ini IHSG konsisten bergerak di wilayah merah sekaligus memperpanjang tren pelemahan selama tiga hari beruntun. Dalam lima hari perdagangan, gap koreksi melebar menjadi 1,12%. Dengan begitu, IHSG kembali menorehkan kinerja negatif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan pelemahan 1,22% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, hampir seluruh sektor melemah. Sektor industri menjadi sektor yang paling merugikan indeks dengan penurunan 1,77%. Sebaliknya, sektor finansial terpantau menjadi satu-satunya penahan koreksi menguat 0,15%.

Perdagangan kali ini, IHSG dibebani paling berat oleh Astra International sebesar 5,83 indeks poin disusul Bank Mega 4,99 indeks. Selain itu, Bayan Resources membebani 3,85 indeks poin dan Merdeka Copper 3,47 indeks poin. Selanjutnya United Tractors dan Elang Mahkota memberatkan IHSG masing-masing 2,97 dan 2,35 indeks poin.

Investor cenderung wait and see dan memantau perkembangan dari AS dan China. Di AS, investor menanti pidato dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada malam hari ini.

Powell akan berpidato terkait kebijakan moneter kedepannya, termasuk kebijakan suku bunga acuan. Hal ini tentunya menjadi sinyal suku bunga dari The Fed yang akan menentukan nasib pasar keuangan Indonesia pekan ini.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 8 kali selama setahun terakhir, yang terbaru adalah kenaikan seperempat poin persentase awal bulan lalu. Pasar masih terpecah antara menginginkan The Fed menurunkan inflasi, kendati demikian rasa khawatir juga muncul penurunan bakal berlebihan sehingga menyebabkan tekanan ekonomi yang terus berlanjut.

Dari China, sejatinya ada sinyal positif yang terlihat dari ekonominya yang mulai bangkit setelah selama dua tahun lebih bertarung dengan pandemi Covid-19.

Namun, pemerintah Tiongkok memperkirakan pertumbuhan ekonomi mereka hanya akan nada di kisaran 5% pada tahun ini. Padahal, sejumlah analis dan lembaga memproyeksi ekonomi bisa tumbuh di atas 5% setelah hanya tumbuh 3% pada 2022.

Pelonggaran mobilitas serta pembukaan perbatasan internasional semula diyakini bisa mendongkrak ekonomi Beijing. Namun, China justru lebih pesimis dibandingkan pasar.

Hal ini pun membuat pasar khawatir bahwa pemulihan ekonomi di China masih cenderung belum berjalan baik meski pelonggaran kebijakan Covid-19 di China terus dilakukan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Cuma PHP Jebol 7.100, IHSG Dibuka Merah


(Muhammad Azwar/ayh)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiY2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDMwNzE1NTQyOC0xNy00MTk2MTgvaWhzZy1qZWJsb2stc2VtdWEtc2VrdG9yLWhhbmN1ci1sZWJ1ctIBZ2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDMwNzE1NTQyOC0xNy00MTk2MTgvaWhzZy1qZWJsb2stc2VtdWEtc2VrdG9yLWhhbmN1ci1sZWJ1ci9hbXA?oc=5

2023-03-07 08:56:44Z
1812125289

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Jeblok, Semua Sektor Hancur Lebur - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.