Search

SVB Ambruk Bisa Picu Krisis 2008, Biden Turun Tangan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu bank terbesar di Amerika Serikat (AS) Silicon Valley Bank (SVB) diketahui mengalami kolaps pada Jumat (10/3). SVB kolaps hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana untuk menambah modal.

Hal ini bisa berdampak panjang mengingat bank yang berdiri pada 1983 ini merupakan pemberi pinjaman utama pada banyak startup. Bahkan, kolapsnya SVB bisa mengembalikan bayang-bayang Krisis Financial Global tahun 2008/2009.

Kolapsnya SVB juga menjadi alarm bahaya bagi kebijakan The Fed ke depan. Analis lain mengatakan lonjakan suku bunga The Fed, perlambatan ekonomi, serta ancaman resesi merupakan beberapa penyebab tumbangnya SVB.

"Ada bank kolaps dan ini bisa menjadi kegagalan terbesar sejak 2008. Tentu saja ini akan menghantui pasar," tutur Sylvia Jablonski, CEO dan chief investment officer Defiance ETFs, dikutip dari CNBC International.

Merespon hal ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden langsung turun tangan dengan berbicara bersama Gubernur California Gavin Newsom pada hari Sabtu (11/3). Pihak gedung putih mengabarkan, dalam perbincangannya, mereka banyak membahas terkait kegagalan Silicon Valley Bank dan upaya untuk mengatasi situasi tersebut.

"Presiden dan Gubernur berbicara tentang Silicon Valley Bank dan upaya untuk mengatasi situasi tersebut," kata pernyataan itu tanpa menjelaskan lebih lanjut, dikutip dari reuters, Minggu (12/3/2023).

Selain Biden, Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga langsung menggelar rapat darurat dengan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), serta Lembaga Penjamin Simpanan AS, serta Kantor Pengawasan Mata uang.

"Menteri Yellen memberikan kepercayaan penuh untuk pada regulator perbankan untuk mengambil tindakan yang tepat. Menteri Yellen menilai sistem perbankan masih tangguh dan regulator memiliki alat yang efektif untuk mengatasi peristiwa seperti ini," tulis pernyataan Departemen Keuangan seperti dikutip dari Reuters.

Hingga Kamis (9/3), diketahui penarikan modal dari SVB berpotensi menembus US$ 42 miliar atau Rp 648,69 triliun. Saham SVB juga jatuh lebih dari 60% sehingga membuat otoritas pasar modal melakukan suspensi. Kolapsnya bank SVB menjadi peringatan keras bagi pasar keuangan global.

Dampak kolapsnya SVB juga terlihat dari pasar saham. Hitungan Reuters memperkirakan saham-saham perbankan AS merugi US$ 100 miliar dari sisi market value dalam dua hari terakhir. Sementara itu, perbankan Eropa merugi US$ 50 miliar.

Analis mengatakan dampak SVB bisa merambat ke sektor perbankan secara keseluruhan bahkan bisnis yang lain. Terlebih, kondisi ekonomi global saat ini belum pulih dari krisis pandemi Covid-19. Suku bunga di tingkat global juga masih sangat tinggi.

"Kemungkinan akan terjadi pertumpahan darah minggu depan karena bank-bank AS akan mengalami masalah. Aksi short selling akan terjadi dan mereka akan menyerang setiap perbankan, khususnya bank-bank kecil," tutur Chairman Whalen Global Advisors, dikutip dari Reuters.

Seperti diketahui, Krisis Keuangan Global pada 2008/2009 menyeret AS ke dalam jurang resesi terdalam sejak Great Depression periode 1930 an.

Krisis keuangan 2008-2009 dipicu oleh kredit macet di sektor properti AS (subprime mortgage). Krisis tersebut kemudian menumbangkan sejumlah perusahaan seperti Lehman Brothers.

Akibat dari krisis tersebut, ekonomi AS terkontraksi 0,34% pada 2008 dan 3,07% pada 2009. Pertumbuhan ekonomi global juga menurun menjadi 2,8% pada 2008 dari 5,42% pada 2007.


[Gambas:Video CNBC]

(tib)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMzAzMTIxNTAwMzQtNC00MjA5NzMvc3ZiLWFtYnJ1ay1iaXNhLXBpY3Uta3Jpc2lzLTIwMDgtYmlkZW4tdHVydW4tdGFuZ2Fu0gFyaHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbmV3cy8yMDIzMDMxMjE1MDAzNC00LTQyMDk3My9zdmItYW1icnVrLWJpc2EtcGljdS1rcmlzaXMtMjAwOC1iaWRlbi10dXJ1bi10YW5nYW4vYW1w?oc=5

2023-03-12 08:10:34Z
1831079445

Bagikan Berita Ini

0 Response to "SVB Ambruk Bisa Picu Krisis 2008, Biden Turun Tangan - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.