Search

Ukir Sejarah Baru! Sumur 'Bukan Migas Biasa' RI Perdana Dibor - CNBC Indonesia

Pekanbaru, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengukir sejarah baru di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) Indonesia. Hal itu menyusul tajak atau pengeboran sumur perdana yang dilakukan perusahaan dalam memburu "harta karun" bukan migas biasa atau Migas Non Konvensional (MNK) di Blok Rokan.

Adapun tajak perdana sumur MNK tersebut dilakukan pada Kamis (27/7/2023) berlokasi di Lapangan Gulamo, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau dan diresmikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Dalam sambutannya, Arifin membeberkan bahwa aksi yang dilakukan PHR menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia dalam penggalian "harta karun" migas non konvensional ini. Apalagi, pasokan migas dalam negeri saat ini masih banyak bergantung pada impor dan belum dapat memenuhi total kebutuhan energi nasional.

Oleh sebab itu, perlu upaya ekstra untuk dapat mengurangi ketergantungan impor dengan menambah cadangan hidrokarbon. Salah satunya, melalui kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas non konvensional.

"Hari ini kita menyaksikan dimulainya tajak pertama sumur MNK yang ada di lokasi Gulamo. Ini adalah momen pertama yang ada di Indonesia untuk bisa memanfaatkan potensi yang masih ada, kita masih memiliki potensi yang cukup besar yang memang harus kita eksploitasi agar kita bisa menjamin keamanan keberadaan energi untuk masyarakat banyak, " kata Arifin, dalam sambutannya di acara tajak sumur perdana Migas Non Konvensional Blok Rokan, Kamis (27/7/2023).

Peresmian tajak sumur Gulamo, Blok Migas Non Konvensional (MNK) di Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kamis (27/07/2023). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)Foto: Peresmian tajak sumur Gulamo, Blok Migas Non Konvensional (MNK) di Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kamis (27/07/2023). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Peresmian tajak sumur Gulamo, Blok Migas Non Konvensional (MNK) di Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kamis (27/07/2023). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Hal senada juga diungkapkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto.

Dwi menyampaikan bahwa tajak perdana sumur MNK menandai sejarah baru dalam industri hulu migas nasional. Mengingat, potensi sumber daya MNK yang selama ini belum digarap mulai dikelola untuk mendukung penambahan cadangan migas nasional.

"Ke depan, kami berharap Pertamina dan investor hulu migas lainnya, dapat lebih agresif melakukan studi mengenai MNK karena potensinya masih besar, kami akan memberikan dukungan penuh bagi investasi di sektor MNK sehingga dapat mendukung peningkatan produksi migas nasional," ujar Dwi.

Sementara itu, Direktur Utama PHR Chalid Salim Said mengatakan, sumber daya MNK di WK Rokan berada di formasi pematang brown shale yakni batuan induk utama hidrokarbon yang ada di kawasan Sumatera bagian tengah, dan lower red bed yakni formasi bebatuan yang berada di bawah brown shale. Potensi ini berada pada kedalaman lebih dari 6.000 kaki.

"Di WK Rokan potensi MNK ini ada di wilayah sumur Gulamo, dengan rencana total kedalaman mencapai 8.559 kaki. Sumur ini merupakan salah satu dari dua sumur eksplorasi vertikal yang direncanakan oleh PT Pertamina Hulu Rokan sebagai operator wilayah kerja Rokan, bagi tahapan eksplorasi MNK Rokan," kata Chalid.

Rencananya operasi pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo akan menggunakan rig PDSI #42.3/N1500-E berukuran besar dengan tenaga 1.500 horsepower (HP). Sebagai pembanding, operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di wilayah kerja Rokan umumnya menggunakan Rig 350 HP, 550 HP, 750 HP.

"Diperlukan area wellpad (lokasi eksplorasi) yang cukup luas, lebih kurang 2,5 hektare atau 2,5 kali lebih luas dari wellpad pada umumnya. Pada tahap pengembangan nantinya well pad ini dapat mengakomodasi sekitar 8 kepala sumur," jelas Chalid.

Adapun, dalam melakukan studi evaluasi potensi (teknis) MNK Rokan, PHR melakukan kerja sama dengan perusahaan internasional yang telah terbukti berhasil mengusahakan dan mengembangkan sumber daya MNK di Amerika Serikat. Untuk mendukung ikhtiar ini, PHR juga melibatkan Tim Percepatan Pengusahaan MNK yang dibentuk oleh Kementerian ESDM.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Pertamina Gali Harta Karun "Bukan Migas Biasa" Tahun Ini


(wia)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMidWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMzA3MjcxNDMyNTQtNC00NTc4MzcvdWtpci1zZWphcmFoLWJhcnUtc3VtdXItYnVrYW4tbWlnYXMtYmlhc2EtcmktcGVyZGFuYS1kaWJvctIBeWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL25ld3MvMjAyMzA3MjcxNDMyNTQtNC00NTc4MzcvdWtpci1zZWphcmFoLWJhcnUtc3VtdXItYnVrYW4tbWlnYXMtYmlhc2EtcmktcGVyZGFuYS1kaWJvci9hbXA?oc=5

2023-07-27 07:37:33Z
2250874542

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ukir Sejarah Baru! Sumur 'Bukan Migas Biasa' RI Perdana Dibor - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.