Search

IHSG Terkapar Lagi, 6 Saham Big Cap Ini Biang Keroknya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada akhir perdagangan Senin (30/10/2023), di mana volatilitas IHSG masih cukup tinggi.

IHSG ditutup melemah 0,34% ke posisi 6.735,89. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.700 hingga perdagangan awal pekan ini.

Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai sekitaran Rp 9,9 triliun dengan melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 175 saham terapresiasi, 376 saham terdepresiasi dan 201 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 2,35%. Selain sektor kesehatan, ada sektor konsumer non-primer dan sektor energi yang memberatkan IHSG masing-masing 1,89% dan 1,76%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bayan Resources BYAN -10,43 18.350 -3,42%
Telkom Indonesia (Persero) TLKM -9,39 3.420 -2,29%
United Tractors UNTR -3,93 24.400 -4,41%
Adaro Energy Indonesia ADRO -3,68 2.540 -3,79%
Unilever Indonesia UNVR -2,59 3.790 -4,77%
Kalbe Farma KLBF -2,38 1.705 -2,85%

Sumber: Refinitiv

Saham batu bara raksasa yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 10,4 indeks poin.

IHSG kembali melemah menandakan bahwa volatilitasnya masih cukup tinggi. Investor yang cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi global dan dalam negeri pada pekan ini membuat IHSG kembali bergerak di zona merah.

Pada pekan ini, dari dalam negeri, inflasi Indonesia pada periode Oktober akan dirilis. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi Oktober 2023 pada Rabu mendatang. Inflasi Indonesia ke 2,28% (year-on-year/yoy), tetapi naik secara bulanan (month-to-month/mtm) 0,19% pada September 2023.

Secara historis, inflasi biasanya merangkak naik pada Oktober setelah melandai pada September. Rata-rata inflasi (mtm) pada Oktober 2018-2022 mencapai 0,08%.

Inflasi secara tahunan diproyeksi melandai. Namun, inflasi bisa naik pada Oktober tahun ini. Terlebih, harga bahan pangan banyak yang melonjak mulai dari beras, bawang merah, cabai, hingga telur ayam.

Sementara di luar negeri, beberapa data ekonomi dan agenda cukup penting akan dirilis dan digelar pada pekan ini. Mulai dari data aktivitas manufaktur China periode Oktober hingga keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Data aktivitas manufaktur China cukup penting oleh pelaku pasar untuk menentukan sebagaimana kondisi manufaktur China di tengah masih lesunya perekonomian China.

Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan manufaktur China akan mengalami peningkatan pada Oktober dan masih berada di jalur ekspansif yakni naik menjadi 50,5.

Sementara itu, pelaku pasar memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50% pada bulan ini. Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 99,9% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan.

Namun, yang paling ditunggu pelaku pasar adalah sinyal kebijakan ke depan. The Fed pada pertemuan September lalu mengisyaratkan masih akan mengerek suku bunga sekali lagi pada tahun ini meskipun kebijakan akan sangat ditentukan oleh data-data ekonomi.

Data terbaru menunjukkan ekonomi AS masih melaju kencang sehingga inflasi diproyeksi sulit melandai.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Awal Pekan IHSG Merana, 7 Saham Ini Jadi Biang Keroknya


(chd/chd)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMTAzMDE2MjEwMy0xNy00ODQ4ODYvaWhzZy10ZXJrYXBhci1sYWdpLTYtc2FoYW0tYmlnLWNhcC1pbmktYmlhbmcta2Vyb2tueWHSAXdodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMzEwMzAxNjIxMDMtMTctNDg0ODg2L2loc2ctdGVya2FwYXItbGFnaS02LXNhaGFtLWJpZy1jYXAtaW5pLWJpYW5nLWtlcm9rbnlhL2FtcA?oc=5

2023-10-30 09:37:02Z
2558359740

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Terkapar Lagi, 6 Saham Big Cap Ini Biang Keroknya - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.