Search

Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Besok (16/10), Jelang Rilis Neraca Dagang - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak terbatas dengan support di 6.900 pada pekan depan dengan resistance terbesar di posisi 7.022.

Retail Equity Research KB Valbury Sekuritas Andrian Alamsyah menjelaskan IHSG pekan depan secara haris besar masih akan menguji level EMA 50 atau 6.915 dengan support kuatnya di 6.900 dan resistance berada di 6.990-7.022.

“Namun, jika IHSG kembali bergejolak maka berpotensi untuk menuju support berikutnya di level 6.840-6.870,” katanya dalam riset mingguan, dikutip Minggu (15/10/2023).  

Lebih lanjut, Andrian mengatakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data penting dan dapat diperhatikan oleh pasar. Dari dalam negeri, akan ada rilis neraca perdagangan Indonesia beserta perkembangan ekspor-impor periode September 2023.  

Selain itu, ada juga rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan masih akan tertahan di 5,75%. Sementara dari China akan ada rilis pertumbuhan PDB kuartal III/2023. Dari AS juga akan dinanti rilis data penjualan ritel yang ditunggu oleh para pelaku pasar.

Terpisah Tim Analis Phintraco Sekuritas juga mengatakan IHSG rawan pullback lanjutan ke support 6.900 dan 6.875 besok, Senin (16/10/2023). 

“IHSG membentuk upper shadow tinggi didukung dengan peningkatan volume di Jumat [13/10/2023]. Hal ini juga didukung dengan Stochastic RSI yang masuk overbought area dan penurunan positive slope pada MACD,” jelas mereka. 

Seperti yang diketahui, IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat (13/10/2023). Indeks komposit turun 0,12% atau 8,37 poin ke 6926.78. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.902 hingga 6.973. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.594,80 triliun. 

Pelemahan IHSG di Jumat (13/10/2023) merespons sejumlah data global. Dari regional, Tiongkok mencatatkan China New Yuan Loans sebesar 2.310 miliar yuan pada September 2023, lebih rendah dari perkiraan sebesar 2.500 miliar yuan. Hal ini menunjukkan potensi perbaikan ekonomi di Tiongkok tidak akan terlalu ekspansif.

Masih dari eksternal, eskalasi konflik di Timur Tengah antara Israel-Palestina kembali meningkat menyusul berita terbaru. Hal ini membuat pelaku pasar cenderung kembali berhati-hati terhadap investasi berisiko tinggi.

Dari dalam negeri, BI akan mengadakan RDG BI Oktober pada 18-19 Oktober 2023. Pasar akan menantikan clue kebijakan BI dan pandangan proyeksi pertumbuhan Indonesia di sisa tahun 2023.

Berdasarkan kondisi di atas, Phintraco merekomendasikan beberapa saham. Pasar dapat memperhatikan saham-saham defensif dengan potensi rebound dan rebound lanjutan seperti HRUM, CPIN, JPFA, UNVR, CMRY, KLBF, AKRA dan RAJA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMie2h0dHBzOi8vbWFya2V0LmJpc25pcy5jb20vcmVhZC8yMDIzMTAxNS83LzE3MDQzNTYvcHJlZGlrc2ktaWhzZy1kYW4tcmVrb21lbmRhc2ktc2FoYW0tYmVzb2stMTYxMC1qZWxhbmctcmlsaXMtbmVyYWNhLWRhZ2FuZ9IBemh0dHBzOi8vbS5iaXNuaXMuY29tL2FtcC9yZWFkLzIwMjMxMDE1LzcvMTcwNDM1Ni9wcmVkaWtzaS1paHNnLWRhbi1yZWtvbWVuZGFzaS1zYWhhbS1iZXNvay0xNjEwLWplbGFuZy1yaWxpcy1uZXJhY2EtZGFnYW5n?oc=5

2023-10-15 12:12:51Z
2511921994

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Besok (16/10), Jelang Rilis Neraca Dagang - Bisnis.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.