Search

Bukan LRT atau Kereta Cepat, Tol Cikampek Macet Akibat Proyek Elevated

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghentikan sementara dua proyek infrastruktur yakni pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek LRT Jabodetabek.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, langkah tersebut diambil guna mengurangi kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

Merespon hal ini, Peneliti Institute Studi Transportasi Deddy Herlambang menilai langkah tersebut kurang efektif. Apalagi kedua proyek infrastruktur tersebut termasuk dalam proyek strategis nasional.

"LRT dan KA cepat itu proyek strategis nasional. Jadi apa mungkin bisa dihentikan sementara? Lagian yang bikin macet itu malah elevated tol ke Cikampek," ucapnya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (21/11/2018).

Dia pun menjelaskan, pemberhentian sementara kedua proyek tidak akan berdampak besar untuk mengurangi kemacetan yang mengular.

"Kalau dihentikan ya seperti semula flow-nya. Lagian juga KA cepat sendiri kan belum mulai, sedangkan LRT sendiri 80-90 persen sudah hampir selesai. Jadi bukan LRT yang membuat macet," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan menilai pemberhentian kedua proyek membawa dampak besar untuk kurangi kemacetan. Itu lantaran Kemenhub sendiri telah mengkaji ruas mana saja yang ramai dilalui kendaraan.

"Jadi penghentian sementara ini hanya dilakukan pada ruas yang bersinggungan dengan tol Jakarta-Cikampek (Japek) saja, bukan yang lain. Ini khususnya di interchange Cikunir yang sangat mempengaruhi kelancaran di tol Japek," dia menambahkan.

Hengki mengatakan, Kemenhub fokus mengatasi pada ruas-ruas tersebut. "Jadi hanya pada ruas yang bersinggungan dengan tol Japek. Segmen diluar itu masih tetap jalan seperti biasa," tutur dia.

"Dan jelas sangat berdampak untuk kurangi kemacetan. Karena hasil pantauan kami pengerjaan kegiatan-kegiatan disitu memakan 2 lajur sehingga menghambat kelancaran arus lalu lintas," tambah dia.

Tak hanya itu, kata Hengky, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kemacetan di tol Japek itu. Diantaranya dengan kebijakan pemerlakukan ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat, Bekasi Timur dan sedang disosialisasikan di GT Tambun.

"Kemudian, pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Tol Japek, serta pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap Senin sampai Jum’at pukul 06.00 – 09.00 WIB kecuali hari libur nasional," ujarnya.

Sebagai kompensasi, demikian dia, pemerintah melalui BPTJ menyediakan angkutan masal yaitu bus premium. Hal ini sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju ke arah Jakarta.

“Kemarin bapak Menhub mengatakan pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan jam operasional angkutan barang akan di perpanjang menjadi mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB agar lebih berdampak pada meningkatnya kelancaran lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut,” tandas dia.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3697335/bukan-lrt-atau-kereta-cepat-tol-cikampek-macet-akibat-proyek-elevated

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Bukan LRT atau Kereta Cepat, Tol Cikampek Macet Akibat Proyek Elevated"

Post a Comment

Powered by Blogger.