Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat. Bahkan dolar AS sudah berada di bawah Rp 14.000.
Pada Jumat (5/6/2020) pukul 14:37 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 13.860. Rupiah menguat tajam 1,42% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), menilai rupiah yang menguat ini bahkan masih terlalu murah alias undervalued. Oleh karena itu, rupiah masih punya ruang untuk menguat lagi.
Menurutnya, ada empat faktor utama yang mendukung keperkasaan rupiah. Pertama adalah inflasi domestik yang rendah. Dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan pertama Juni, BI memperkirakan inflasi bulan ini masih rendah yaitu 0,4% month-to-month. Secara tahunan (year-on-year) inflasi ada di 1,81%.
Kedua, defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) Indonesia semakin membaik. Pada kuartal I-2020, defisit transaksi berjalan tercatat 1,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB), terendah sejak 2017. Sepanjang 2020, defisit transaksi berjalan diperkirakan lebih rendah dari 2% PDB.
Ketiga, perbedaan suku bunga (interest rate differential) antara Indonesia dengan negara-negara lain juga masih tinggi. Misalnya untuk Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun, imbal hasil (yield) berada 7,06%. Jauh di atas instrumen serupa di Amerika Serikat (AS) yang hanya 0,8%.
Faktor keempat adalah penurunan premi risiko yang dicerminkan oleh instrumen Credit Default Swap (CDS). Saat ini CDS Indonesia berada di kisaran 126 basis poin (bps). Pada Maret lalu, CDS sempat menyentuh level tertinggi di 245 bps.
"Itu menunjukkan, penguatan ini sejalan dengan pandangan kami. Nilai tukar rupiah bahkan hari ini pun masih undervalued. Jadi ke depan masih bisa menguat," tegas Perry dalam briefing Perkembangan Ekonomi Terkini.
(aji/aji)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDYwNTE0MzYwMi0xNy0xNjMzNzcvcnVwaWFoLXN1ZGFoLWRpLWJhd2FoLXJwLTE0MDAwLXVzLS1iaS1tYXNpaC1rZW11cmFoYW7SAQA?oc=5
2020-06-05 07:48:37Z
52782218466050
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Sudah di Bawah Rp 14.000/US$, BI: Masih Kemurahan! - CNBC Indonesia"
Post a Comment