Search

Kementerian ESDM Optimistis Pengusaha Tetap Bangun Smelter Nikel

Selain itu, Kementerian ESDM telah menerbitkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan investasi pembangunan smelter nikel, yaitu Peraturan Menterian ESDM Nomor 5 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri ESDM nomor 6 Tahun 2017. Kebijakan itu memberikan insentif bagi pengusaha yang membangun fasilitas pemurnian untuk dapat menjual bijih nikel kadar rendah.

"Insentif mampu mendorong minat pelaku usaha, untuk dengan sungguh-sungguh membangun fasilitas pemurnian baru atau bahkan mendorong existing smelter," papar Bambang.

‎Dia mengatakan hal tersebut terbukti dengan kenaikan kapasitas fasilitas pemurnian nikel pada tahun lalu, mencapai 28 juta ton bijih nikel. Smelter tersebut terdiri dari 11 perusahaan baru dan 2 perusahaan yang melebarkan usahanya (ekspansi).

Total investasi yang ditanamkan 13 perusahaan tersebut mencapai USD 4,3 miliar atau Rp 56 triliun, dengan kapasitas input sebesar 28 juta ton bijih nikel.

Selain nikel, insentif turut memacu minat pembangunan smelter bauksit. Tercatat kini ada empat fasilitas pemurnian dengan nilai investasi USD 4 miliar atau Rp 52 triliun. Ini menambah kemampuan pemurnian bauksit dalam negeri sebesar 13 ,7 juta ton.

"Pada komoditas bauksit, insentif peningkatan nilai tambah mampu mendorong investasi baru," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tambang Aspal Alami Terbesar di Dunia, Ada di Indonesia

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3495107/kementerian-esdm-optimistis-pengusaha-tetap-bangun-smelter-nikel

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kementerian ESDM Optimistis Pengusaha Tetap Bangun Smelter Nikel"

Post a Comment

Powered by Blogger.