Mengutip Bloomberg, Senin (30/4/2018), rupiah dibuka di angka 13.874 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.893 per dolar AS.
Dari pagi hingga sore hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.870 per dolar AS hingga 13.900 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,34 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.877 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.879 per dolar AS.
Dolar AS memang sedikit tertekan di kawasan Asia pada awal pekan ini setelah pada pekan lalu terus mengalami penguatan.
Pada pekan lalu, indeks dolar yang merupakan indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap sekeranjang mata uang yang lain, niak lebih dari 1,3 persen. Kenaikan tersebut terbesar dalam lebih dari dua bulan.
Kenaikan tersebut karena melonjaknya imbal hasil surat utang pemerintah AS ke level 3 persen. "Dolar AS sebenarnya masih ada tenaga untuk terus menguat tetapi sepertinya agark tertahan saat ini," jelas analis Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura, Satoshi Okagawa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "OJK: Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Industri Perbankan"
Post a Comment