:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1745873/original/051808600_1508495006-20171020-Rupiah-Menguat-Tipis-atas-Dolar-Angga-5.jpg)
Nilai tukar rupiah sempat menembus posisi 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) kini berbalik arah menguat pada perdagangan sore.
Berdasarkan data RTI, Kamis (8/11/2018), pukul 15.03 WIB, dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.477.
Sementara itu, data Bloomberg, posisi rupiah di kisaran 14.505 per dolar AS atau menguat 0,58 persen.
Pada awal perdagangan, rupiah sempat melemah 23 poin ke posisi 14.613 per dolar AS dari penutupan kemarin 14.590 per dolar AS.
Pada Kamis pekan ini, rupiah bergerak di kisaran 14.473-14.669 per dolar AS. Dengan penguatan rupiah pada Kamis pekan ini, depresiasi rupiah 8 persen sepanjang tahun berjalan 2018.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka 14.651 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.764 per dolar AS.
Mata uang di Asia sebagian masih menguat terhadap dolar AS. Mata uang won Korea Selatan menguat 0,59 persen, peso Filipina menguat 0,47 persen terhadap dolar AS, rupee India naik 0,17 persen terhadap dolar AS, ringgit Malaysia menguat 0,14 persen terhadap dolar AS. Sedangkan yuan menguat 0,11 persen terhadap dolar AS.
Tonton Video Ini:
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS terus menguat. Pagi ini, Rupiah menguat paling perkasa diantara mata uang negara lain di Asia.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penguatan Rupiah Diharapkan Turunkan Defisit Neraca Pembayaran"
Post a Comment