Search

Mengapa Setiap Kali Membaik, Garuda Selalu Heboh?

Guru Besar UI itu menyatakan, semua pihak harus benar-benar siap penerima perubahan. Namun perubahan paling mendasar yang harus dituntut adalah cara berpikir.

Ia menyebut empat perubahan orientasi.  Pertama, semua insan Garuda termasuk BOC dan BOD telah harus mengerti dampak disruption. Sementara masih banyak travel agent termasuk layanan angkutan jamaah umroh yang dikelola dengan pendekatan 1.0, yaitu paper based.

"Ini era Garuda 4.0. Mohon maaf kalau cara-cara lama cari untung sudah harus dikikis. Kalau dulu, paper-based travel, bisa kuasai seat pesawat tanpa komitmen. Hari ini _load factor_ pesawat harus terisi. Artinya komitmen ada konsekuensinya. Kalau tidak airlines tak pernah untung. Tetapi kalau Garuda untung pasti ada Travel 1.0 yang buntung," ujar dia.

Kedua, jenis pendapatan. Bila dulu airlines bisa mengendalikan pendapatan dari penumpang semata-mata (tiket), kini airlines semakin sulit hidup dari tiket karena margin tiket dari tahun ke tahun semakin menipis.apalagi muncul LCC dan millenial traveler yang price sensitif.

Garuda Indonesia harus membidik eksekutif yang bukan pemburu diskon. Konsumen pemburu diskon bisa diarahkan pada anak-anaknya saja (Citilink dan Sriwijaya).

Karena itu, bisnis model perusahaan penerbangan harus berubah. Harus pandai cari pendapatan-pendapatan besar diluar tiket. 

Oleh karena itu pendapatan besar dari PT Mahata yang didapat oleh Garuda, harusnya disyukuri karena itu bentuk pendapatan non tiket yang besar.

Ketiga, Revenue Recognition. Pengakuan pendapatan memang menjadi sumber dispute kali ini karena dalam prinsip akuntansi, dianut falsafah konservatif yang menuntun pengakuan pendapatan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

Namun, perlu didalami juga hubungan antara up-front fee (semacam installment fee) yang diterima di depan dengan pembayaran bagi hasil yang diterima sesuai tahun pelaksanaan.

Mengingat Garuda masih berstatus BUMN, tentu perlu pula diperhatikan pengakuan pendapatan ini dengan UU Keuangan Negara sehingga tidak menimbulkan kerugian dalam menerapkan prinsip-prisinp yang diatur.

Menurut dia,  PSAK  mengatur beberapa kondisi yang bisa dipakai untuk memungkinkan tagihan dijadikan pendapatan asal syarat-syaratnya terpenuhi.

"Short-term win seperti ini bisa menjadi penyemangat untuk menimbulkan optimisme dalam menghadapi perubahan," ujar dia.

Keempat, tentu menjadi lebih baik bila setiap pemegang saham menyampaikan secara terbuka apa tujuannya dengan memiliki blok saham yang signifikan dari sebuah perusahaan BUMN.

Rencana-rencana bisnis ke depan, sinergi yang diharapkan, dan kemungkinan-kemungkinan memperbesar usaha milik sendiri di luar saham yang dikuasainya perlu dibuka sebagai asas transparansi. 

Apalagi kalau kelak bisa menentukan jajaran direksi. Sebab kehadiran wakil pemegang saham dalam jajaran komisaris, sebenarnya telah memberi peluang pada pemegang saham untuk berbisnis dengan manajemen di kemudian hari. Ini sebaiknya dibuat transparan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3953330/mengapa-setiap-kali-membaik-garuda-selalu-heboh

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengapa Setiap Kali Membaik, Garuda Selalu Heboh?"

Post a Comment

Powered by Blogger.