Search

IHSG Ambles Lagi, 8 Saham Ini Jadi Biang Keroknya - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali ambles pada perdagangan sesi I Rabu (3/5/2023), di tengah memburuknya kembali sentimen pasar global.

Per pukul 10:50 WIB, IHSG ambles 1,09% ke posisi 6.788,72. IHSG pun kembali menyentuh level psikologis 6.700, setelah beberapa hari sebelumnya sempat menyentuh level psikologis 6.900.

Secara sektoral, sektor energi menjadi pemberat terbesar IHSG pada hari ini yakni mencapai 1,64%, disusul sektor telekomunikasi sebesar 1,59%.

Beberapa saham menjadi pemberat IHSG pada hari ini, di mana saham-saham tersebut merupakan saham berkapitalisasi pasar besar (big cap). Bahkan, beberapa saham big cap tersebut juga sudah menyentuh auto reject bawah (ARB).

Berikut saham-saham yang menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Central Asia BBCA -9,14 8.900 -1,66%
United Tractors UNTR -6,99 25.025 -6,97%
Bank Rakyat Indonesia BBRI -6,35 5.075 -1,46%
Telkom Indonesia TLKM -6,26 4.110 -1,91%
Bank Mandiri BMRI -3,67 5.175 -1,43%
Astra International ASII -3,62 6.600 -1,12%
Bukit Asam PTBA -2,75 3.590 -6,99%
Bayan Resources BYAN -2,00 21.075 -0,71%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemberat terbesar indeks pada hari ini, yakni sebesar 9,14 indeks poin.

Bahkan, beberapa saham big cap ada yang terpantau sudah menyentuh ARB. Adapun saham-saham tersebut yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) yang membebani IHSG sebesar 6,99 indeks poin dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebsar 2,75 indeks poin.

Sentimen global kembali memburuk setelah pelaku pasar di Amerika Serikat (AS) khawatir dengan beberapa masalah yang menghantui negaranya. Adapun masalah tersebut yakni krisis perbankan, plafon utang, dan sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Krisis perbankan kembali muncul setelah JPMorgan Chase resmi memenangi lelang atas akuisisi First Republic Bank, yang sebelumnya sempat heboh karena menjadi salah satu bank yang terdampak krisis Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS).

JPMorgan mendapatkan sekitar US$ 92 miliar dalam bentuk deposito pada kesepakatan tersebut, termasuk sebesar US$ 30 miliar yang telah didepositkan JPMorgan dan bank-bank besar lainnya ke dalam First Republic bulan lalu. Bank ini juga mengambil pinjaman US$ 173 miliar dan sekuritas US$ 30 miliar.

Namun, investor di AS justru melepas saham perbankan hingga membuatnya terkoreksi parah dan membebani Wall Street kemarin.

Selain itu, AS juga tengah mendapat gonjang-ganjing terkait utang nasional. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan bahwa AS bakal gagal membayar utang (default) pada 1 Juni mendatang.

Hal ini akibat alotnya pembahasan untuk menaikkan plafon utang AS. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang kini dipimpin Partai Republik memilih untuk menaikkan menaikkan batas pinjaman nasional.

Ada syarat yakni pemotongan drastis anggaran belanja karena pemerintah dianggap terlalu boros, yang bakal menjadi sandungan bagi Presiden Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat.

"Perkiraan terbaik kami adalah bahwa kami tidak akan dapat terus memenuhi semua kewajiban pemerintah pada awal Juni, dan berpotensi paling cepat 1 Juni," katanya dikutip AFP, Selasa (2/5/2023).

Investor juga cenderung wait and see jelang keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), sehingga saham perbankan juga kurang bergairah pagi hari ini.

Pasar masih menanti sikap The Fed terhadap kebijakan suku bunga acuan, meski pelaku pasar sudah memprediksi bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Selasa-Rabu pekan ini.

Sejauh ini, menurut alat FedWatch CME Group, sekitar 91,5% investor bertaruh bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp). Sedangkan 8,5% investor bertaruh The Fed akan mempertahankan suku bunganya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

IHSG Jeblok, 6 Saham Big Cap Ini Jadi Biang Keroknya


(chd/chd)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMibmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDUwMzEwNDc0Ni0xNy00MzM5OTIvaWhzZy1hbWJsZXMtbGFnaS04LXNhaGFtLWluaS1qYWRpLWJpYW5nLWtlcm9rbnlh0gEA?oc=5

2023-05-03 04:02:08Z
1983837212

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Ambles Lagi, 8 Saham Ini Jadi Biang Keroknya - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.