Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,71% pada Jumat (12/5/2023) di level 6707,76. Masalah plafon utang Amerika Serikat (AS), risiko gagal bayar (default) dan kehabisan likuiditas menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar.
Pada perdagangan saham di IHSG total 292 saham melemah, 234 saham menguat, sementara 205 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan transaksi mencapai Rp9,36 triliun dengan melibatkan 24,51 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,28 juta kali.
Rupiah melemah 0,20% pada perdagangan Jumat (12/5/2023) berada di Rp14.750/US$1. Ekspektasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat menurun setelah inflasi terus melandai yang membuat dollar AS kembali menguat.
Berbeda dengan IHSG dan rupiah, harga Surat Berharga Negara (SBN) justru mengalami penguatan, terlihat dari imbal hasil (yield) yang menurun.
Wall Street Sulit Menguat!
Bursa saham AS (Wall Street) kembali masuk ke zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (12/5/2023) waktu setempat. Indeks Dow Jones melemah 0,03% di posisi 33.300,62, disusul S&P 500 0,16% di posisi 4.124,08, dan Nasdaq juga melemah 0,35% di posisi 12.284,74.
Menyusul data indeks harga konsumen, yang dirilis pada hari Rabu, investor menerima informasi harga grosir baru pada hari Kamis, dimana kenaikannya kurang dari yang diharapkan. Indeks harga produsen (PPI) menunjukkan bahwa harga grosir tumbuh hanya 0,2% dari di bulan April secara bulanan, setelah turun 0,4% di bulan Maret. Lebih rendah dari ekspektasi analis tentang kenaikan 0,3%.
Data Indeks harga produsen (PPI) yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 0,2% sesuai dengan ekspektasi.
Secara tahunan, PPI hanya meningkat 2,3% di bulan April, turun dari PPI bulan Maret sebesar 2,7%. Ini juga merupakan hasil terendah sejak Januari 2021.
Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa klaim pengangguran mencapai 264.000 untuk pekan yang berakhir 6 Mei, naik 22.000 dari level yang tidak direvisi minggu sebelumnya di 242.000. Rata-rata pergerakan empat minggu adalah 245.250, meningkat 6.000 dari rata-rata yang tidak direvisi minggu sebelumnya di 239.250.
Klaim lanjutan masuk di 1.814.000, meningkat 12.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 1.801.000. Rata-rata pergerakan 4 minggu adalah 1.829.500 meningkat 2.000 dari rata-rata revisi minggu sebelumnya di 1.827.250.
Sentimen Pergerakan Pasar Hari Ini
Dalam sepekan IHSG bergerak stagnan, meskipun IHSG melemah pada perdagangan Jumat (12/5/2023) dengan turun 0,71% di level 6.708. Pada hari ini Senin (15/5/2023) akan ada rilis neraca perdagangan periode April 2023.
Neraca perdagangan Indonesia dinilai masih akan mengalami surplus pada April 2023. Beberapa ekonom memprediksi surplus perdagangan Indonesia mencapai US$ 3,34 miliar pada April 2023, dibandingkan Maret 2023 yang sebesar US$ 2,91 miliar.
Surplus terus berlanjut meskipun kinerja perdagangan cenderung berkurang. Ekspor dan impor diperkirakan akan mencatat kontraksi di tengah libur Lebaran lalu.
Menurut beberapa ekonom untuk impor diperkirakan akan terkontraksi sebesar -7,50% (yoy) untuk periode April 2023, dibandingkan Maret 2023 sebesar -6,26% yoy, di tengah libur Lebaran yang mempengaruhi kegiatan produksi dan investasi domestik. Aktivitas terkait investasi juga kemungkinan melambat di tengah penurunan harga komoditas dan suku bunga tinggi di beberapa negara.
Harga minyak dunia pun diprediksi lanjut penguatan hingga akhir tahun 2023.
Permintaan minyak dunia pada 2023 akan meningkat sebesar 2,33 juta barel per hari (bph), atau 2,3%, ucap Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulanannya. Hampir tidak berubah dari perkiraan 2,32 juta barel per hari bulan lalu.
Selain itu, permintaan minyak China sekarang diperkirakan naik 800.000 bpd, ucap OPEC, naik dari perkiraan 760.000 bpd bulan lalu, setelah Covid-19 dilonggarkan.
Intip Rilis Data dan Agenda Hari ini
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
Berikut sejumlah indikator perekonomian dalam negeri:
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Banyak Kabar Buruk, Mari Berdoa Pasar RI Baik-Baik Saja
(saw/saw)
https://news.google.com/rss/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDUxNTAwMTQzOC0xNy00MzcxOTcvbmVyYWNhLXBlcmRhZ2FuZ2FuLXJpLWRpcmFtYWwtc3VycGx1cy1qdW1iby1paHNnLW1lbGVzYXTSAXpodHRwczovL3d3dy5jbmJjaW5kb25lc2lhLmNvbS9tYXJrZXQvMjAyMzA1MTUwMDE0MzgtMTctNDM3MTk3L25lcmFjYS1wZXJkYWdhbmdhbi1yaS1kaXJhbWFsLXN1cnBsdXMtanVtYm8taWhzZy1tZWxlc2F0L2FtcA?oc=5
2023-05-14 23:00:03Z
2021062408
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Neraca Perdagangan RI Diramal Surplus Jumbo, IHSG Melesat? - CNBC Indonesia"
Post a Comment