Search

Tantangan Pengoperasian Mobil Ramah Lingkungan di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi dalam rangka memperkenalkan program kendaraan ramah lingkungan kepada masyarakat.

Dia mengungkapkan, salah satu tantangan tersebut diantaranya terkait penerimaan masyarakat terhadap kendaraan electrified vehicle.

"Kenyamanan berkendara, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, adopsi teknologi dan regulasi," kata dia dalam acara IIMS 2019, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (25/4/2019).

Selain itu, dia menambahkan tantangan juga terdapat pada dukungan kebijakan baik fiskal maupun non-fiskal agar kendaraan electrified vehicle dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa harus dibebani biaya tambahan yang tinggi

"Untuk menghadapi tantangan tersebut di atas, kami menyusun beberapa strategi untuk mendukung pengembangan LCEV, diantaranya dukungan insentif fiskal berupa Tax Holiday/ Mini Tax Holiday untuk Industri Komponen Utama seperti Industri Baterai, Industri Motor Listrik (Magnet dan Kumparan Motor)," ujarnya.

Solusi selanjutnya adalah usulan Income tax deductions sampai dengan 300 persen untuk industri yang melakukan aktifitas R&D&D.

Kemudian usulan Harmonisasi PPNBM melalui revisi PP Nomor 41 Tahun 2013 tentang PPnBM Kendaraan Bermotor.

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/bisnis/read/3950250/tantangan-pengoperasian-mobil-ramah-lingkungan-di-indonesia

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tantangan Pengoperasian Mobil Ramah Lingkungan di Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.