:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1641380/original/044918500_1499335806-20170706-IHSG-Berakhir-Bertahan-di-Zona-Hijau-Angga-3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada Maret 2019 sebesar Rp 4.567 triliun. Angka tersebut naik tipis jika dibandingkan posisi utang sebelumnya pada Februari sebesar Rp 4.566 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, utang naik tipis atau hanya sekitar Rp 1 triliun karena utang Indonesia saat ini ada yang jatuh tempo.
"Tambah cuma Rp 1 triliun karena kita ada jatuh tempo," ujar Luky saat memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Luky menjelaskan, dengan adanya porsi utang jatuh tempo saat ini maka pemerintah tidak melakukan penarikan utang dalam jumlah besar. Namun lebih fokus melakukan pembayaran utang pemerintah.
"Kan ada yang jatuh tempo itu yang kita bayar. Makanya stoknya kan tetap, dengan Februari kurang lebih sama, tapi selama bulan itu kita nambah juga utangnya tapi ada yang jatuh tempo, jadi makanya nambahnya nggak ada, cuma Rp 1 triliun," jelasnya.
Dikutip APBN Kita edisi April, realisasi pembayaran bunga utang pemerintah sampai dengan 31 Maret 2019 sebesar Rp 70,58 triliun atau 25,58 persen terhadap APBN tahun 2019, lebih rendah secara persentase bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 28,69 persen terhadap APBN 2018.
Penurunan tersebut terutama karena kondisi yield Surat Berharga Negara (SBN) yang stabil dan cenderung menurun di awal 2019 dibandingkan dengan tren meningkat di awal 2018.
Selain itu, terdapat perubahan komposisi penerbitan dan perbedaan jadwal pembayaran kupon SBN seri benchmark yang menyebabkan pola pembayaran bunga bulanan bersifat dinamis.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3947665/utang-pemerintah-naik-jadi-rp-4567-triliun-pada-maret-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Utang Pemerintah Naik Jadi Rp 4.567 Triliun pada Maret 2019"
Post a Comment