Search

Gelombang Pasokan yang Besar Tekan Harga Minyak

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun hampir 3 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan harga minyak ini karena kekhahwatiran akan pelemahan permintaan global dan produksi yang akan melonjak.

Produksi dari Amerika Serikat (AS), Rusia dan juga beberapa negara yang tergabung dalam organisasi eksportir minyak (OPEC) sangat tinggi sehingga membuat spekulan memperkirakan bahwa produksi lebih besar dibanding permintaan.

Mengutip Reuters, Jumat (2/10/2018), harga minyak mentah Brent berjangka ditutup turun USD 2,15 atau 2,9 persen ke level USD 72,89 per barel. Sementara minyak mentah AS kehilangan USD 1,62 atau 2,5 persen ke level USD 63,69 per barel. Angka ini merupakan penutupan terendahnya sejak 9 April.

Pada Rabu kemarin, Departemen Energi AS mengatakan bahwa keseluruhan produksi minyak mentah AS mencapai rekor di angka 11,35 juta barel per hari untuk periode Agustus. Angka ini diperkirakan akan terus tumbuh.

Rusia memproduksi 11,41 juta bph, dan survei Reuters menyatakan bahwa produksi OPEC menunjukkan bahwa kelompok tersebut memompa lebih banyak minyak setiap hari sejak 2016.

Banjir produksi minyak tersebut membuat kekhawatiran bahwa pasar tidak akan mampu mengimbangi karena telah terjadi penurunan permintaan. Diharapkan dengan adanya sanksi baru AS ke Iran yang berlaku minggu depan akan mendorong pengurangan pasokan sehingga kembali memompa harga minyak.

"Investor minyak sekarang bertaruh pada potensi perlambatan global," kata analis Huatai Great Wall Capital Management, Bruce Xue.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3682390/gelombang-pasokan-yang-besar-tekan-harga-minyak

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gelombang Pasokan yang Besar Tekan Harga Minyak"

Post a Comment

Powered by Blogger.