:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2265566/original/076782200_1530514029-20180702-Harga-Pertamax-Naik-di-Semua-Daerah--TALLO-1.jpg)
Sebelumnya, sejumah badan usaha diketahui telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi. Keputusan tersebut merupakan aksi korporasi mengikuti perkembangan harga minyak dunia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengaku telah memanggil seluruh badan usaha penjual BBM pada pekan lalu. Pemanggilan terkait penyesuaian harga BBM nonsubsidi dengan kondisi harga minyak dunia yang turun.
Dalam pemanggilan tersebut, para badan usaha berkomitmen menurunkan harga BBM nonsubsidi dengan periode dari awal Desember sampai akhir Desember 2018.
Adapun di awal Desember ini, sudah ada beberapa badan usaha yang menjalankan komitmen menurunkan harga BBM, yaitu Vivo, Garuda Mas, dan AKR Coorporindo.
"Sudah ada yang menurunkan harga. Yang sudah Vivo, AKR dan Garuda Mas," kata Djoko, di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Menurut Djoko, penurunan harga BBM yang dijual tiga badan usaha tersebut berkisar antara Rp 25 samai Rp 1.000 per liter. Penurunan harga menyesuaikan syarat pemerintah dengan perhitungan margin tidak boleh lebih dari 10 persen.
Saat tiga badan usaha swasta menurunkan harga BBM non subsidi, PT Pertamina (Persero) masih mempertahankan harga.
Adapun perusahaan yang belum menurunkan harga karena harus menunggu stok BBM yang dibeli ketika harga tinggi habis. Sedangkan Pertamina masih menunggu evaluasi besaran penurunan harga.
"Dari 25 sampai 1.000 , tunggu stok yang lain habis, Pertamina masih evaluasi," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3805324/harga-pertamax-cs-tak-turun-pertamina-bakal-kena-sanksiBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Pertamax Cs Tak Turun, Pertamina Bakal Kena Sanksi"
Post a Comment