:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1363010/original/011385600_1475488357-20161003-Pasar-Tebet-Jakarta--Angga-Yuniar-02.jpg)
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada November 2018 sebesar 0,27 persen. Inflasi ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, untuk inflasi tahun kalender, yaitu Januari-November 2018 mencapai 2,50 persen, sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 3,23 persen.
"Boleh dibilang inflasi November 2018 ini angka inflasi masih terkendali di bawah 3,5 persen. Penyebab utama kenaikan harga produk holtikultura sayuran kemudian harga udang dan angkutan udara," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
Dia mengungkapkan, dari 82 kota IHK yang dipantau, sebanyak 70 kota mengalami inflasi, sedangkan 12 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi dialami di Marauke sebesar 2,05 persen, sedangkan terendah, yaitu Balikpapan sebesar 0,01 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi dialami Medan sebesar -0,64 persen dan deflasi terendah di Pematangsiantar dan Pangkalpinang -0,01 persen.
"Ini berarti inflasi masih terkendali. Masih ada satu bulan lagi, kita perlu perhatikan di Desember, tapi kita harapkan inflasinya terkendali," ucap dia
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Prediksi Inflasi 3,2 Persen hingga Akhir Tahun"
Post a Comment