:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1804089/original/093726000_1513484799-TNI-AL-Bersihkan-Sungai-Citarum1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penanganan sampah di Sungai Citarum menjadi begitu penting. Hal ini karena dampak yang ditimbulkan tercemarnya sungai terbesar di Jawa Barat tersebut sudah sangat mengkhawatirkan.
Selain itu, aliran Sungai Citarum merupakan hulu ke hilir yang airnya langsung bermuara ke laut. Akan tetapi, sungai tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah serta pembuanga limbah lebih dari 146 pabrik.
Lebih parah lagi, setelah dilakukan penelitian, ditemukan ada bakteri jenis baru di Sungai Citarum yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi wanita.
"Hasil penelitian ini, plastik yang jadi mikro plastik dimakan ikan. Ikan kita makan. Ini racun," kata Menko Luhut, dalam acara Afternoon Tea, di kantornya, Jumat (11/5/2018).
Luhut menuturkan, jika sampai ikan tersebut dimakan oleh manusia, terutama wanita dampaknya sangat berbahaya.
"Ikan itu dimakan akan berbahaya pada keturunan kita di masa mendatang. Manusia khususnya wanita yang hamil anaknya jadi kuntet," ujar dia.
Luhut mengungkapkan, ada 300 mata air di Sungai Citarum pada 2009. Jumlah tersebut berkurang drastis pada 2015 menjadi 144 mata air.
"Lalu masyarakat di situ, tahun 80 an pakai sumur untuk minum, sekarang sudah tidak bisa,” katanya.
Selain itu, dampak dari bahaya Sungai Citarum terlihat dari data BPJS Kesehatan yang menyebutkan Rp 1,9 Triliun dari total Rp 9 triliun dana yang dikeluarkan berada di Jawa Barat.
"Rp 1,9 triliun dana BPJS dari RP 9 triliun itu atau 23 persen itu ditemukan banyak berobat di Jawa Barat. Rp 1,2 triliun warga di sekitar Citarum. Di Jabar itu ada 70.000 orang yang sakit jiwa apakah karena makan ikan atau enggak, enggak tahu,” kata dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ratusan warga Bandung konvoi menggunakan sampan untuk membersihkan sampah dan eceng gondok di Sungai Citarum, Bandung Barat.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menko Luhut Ungkap Dampak Kotornya Sungai Citarum"
Post a Comment