Kinerja sektor ritel pada kuartal l 2018 masih belum menunjukkan perbaikan. Pada dua bulan awal 2018, pertumbuhan ritel melambat, dan hanya tumbuh sekitar 1 persen hingga 1,5 persen.
Namun demikian, Executive Director Nielsen Company Indonesia Yongky Susilo menilai, pertumbuhan ritel mulai membaik dalam dua bulan belakangan. Hal tersebut ditandai dengan ada kenaikan impor untuk perdagangan.
"Tahun lalu landai, tahun ini strong. April sudah mulai pulih, Mei awal positif. Kami minta pemerintah gelontorkan bantuan. Kunci paling penting adalah impor. Sekarang sudah mulai lancar, impor jalan. Semua orang sudah mulai lancar berdagang," ujar Yongky di Hotel Ibis, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Yongki mengatakan, pertumbuhan ritel juga didorong oleh penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat sesuai target waktu yang telah ditetapkan.
"Dari awal tahun kita sampaikan kepada pemerintah, kalau mau retail tumbuh, bantuan cepat disalurkan. Orang pasti belanja, jadi daya beli tumbuh," ujar dia.
Yongki menambahkan, upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ritel melalui penyaluran bantuan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ritel secara keseluruhan pada 2018. Jadi ritel yang masih bertahan dapat mengembangkan lini bisnisnya.
"Kita yakin dengan berbagai upaya mendorong pertumbuhan retail dan mendorong konsumsi, pertumbuhan ritel kuartal II dapat lebih baik. Secara tahunan juga pasti akan terpengaruh," kata dia.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3545557/thr-dan-gaji-ke-13-pns-diharapkan-bisa-dongkrak-penjualan-unileverBagikan Berita Ini
0 Response to "THR dan Gaji ke-13 PNS Diharapkan Bisa Dongkrak Penjualan Unilever"
Post a Comment