Search

Rasio Kredit Bermasalah Perbankan Turun

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal memprediksi pertumbuhan kredit pada 2018 akan bergerak di kisaran 11,0 hingga 11,5 persen.

"Laju pertumbuhan kredit pada 2018 diperkirakan tidak akan mengalami lonjakan signifikan, yaitu di sekitar 11,0 sampai 11,5 persen," ungkapnya pada 24 April 2018.

Dia mengatakan, meskipun suku bunga pinjaman sudah cukup rendah, turun 43 bps selama enam bulan terakhir, pertumbuhan kredit belum menampakkan kenaikan. Setelah hanya tumbuh sekitar 8 persen pada tahun lalu, kredit perbankan sampai Februari tahun ini hanya tumbuh 8,3 persen.

"Pada Februari, suku bunga simpanan tertahan di level 6,26 persen dan suku bunga pinjaman di level 11,24 persen," kata Faisal.

Tantangan bagi pertumbuhan kredit tidak lain karena masih tingginya NPL (Non Performing Loan) atau rasio kredit macet khususnya pada sektor pertambangan (6,20 persen), akomodasi dan makanan minuman (5,64 persen), konstruksi (5,1 persen), serta perdagangan ritel (4,45 persen).

Tak hanya itu. Penyaluran kredit perbankan juga terkendala oleh terbatasnya permintaan kredit dan terbatasnya dana yang dapat dialokasikan untuk pemberian kredit (loanable fund), terutama pada bank-bank kecil.

Karena itu, kata Faisal, pertumbuhan kredit diperkirakan cukup besar di kelompok bank BUKU IV dan III yang memiIiki pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) dan loanable fund yang cukup tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jika DP masih jadi kendala untuk mencicil rumah, kredit rumah saja yang tanpa DP. Simak caranya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3541503/rasio-kredit-bermasalah-perbankan-turun

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rasio Kredit Bermasalah Perbankan Turun"

Post a Comment

Powered by Blogger.