Sebelumnya, Rini mengungkapkan, mulai bulan ini pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan berjalan secara masif. Terutama di titik-titik yang akan dibangun terowongan (tunnel). Setidaknya ada 13 titik terowongan yang nanti menjadi jalur kereta cepat tersebut.
Rini mengaku percepatan proyek ini tidak terlepas dari cairnya pinjaman pendanaan dari China Development Bank (CDB) pada akhir pekan lalu untuk tahap pertama. Pencairan pertama sebesar US$ 170juta atau setara dengan Rp 2,28 triliun.
"Jadi nanti mulai Maret 2021. Pengennya sih akhir 2020 tapi kan butuh commisioning dan itu butuh waktu tiga bulan, seperti LRT kemarin," kata Rini.
Meski ini baru tahap pertama, ditargetkan dalam waktu dua bulan ke depan pencairan pinjaman bakal mencapai US$ 1 miliar.
Mengenai lahan, Rini mengungkapkan memang ini menjadi kendala. Namun, dirinya optimistis, dengan perkembangan yang ada, 142 km jalur kereta cepat ini akan rampung pada akhir Mei 2018.
"Jadi kita memang hati-hati betul kalau pinjaman, kita tidak mau narik kalau tidak butuh," ujar Rini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menteri BUMN Klaim Banyak Gunakan Pekerja Lokal di Proyek Kereta Cepat"
Post a Comment