:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1420308/original/007749100_1480413731-20161129--Kadin-dan-Apindo-Angkat-Bicara-Dampak-Aksi-212-Jakarta--Angga-Yuniar-01.jpg)
Pemerintah hingga kini masih terus mengkaji keputusan penambahan hari cuti bersama saat Lebaran 2018. Beberapa pihak seperti investor menganggap, kebijakan cuti Lebaran tersebut dapat merugikan bisnis yang dijalankan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan P Roeslani menyatakan, waktu libur Lebaran 2018 yang berlangsung dari 11 Juni -20 Juni 2018 itu terlalu lama.
"Ya memang kami tahu, libur Lebaran itu libur yang paling panjang. Tapi ketika ada penambahan, itu akan menimbulkan persoalan juga," ucap dia ketika diajak berbincang dengan Liputan6.com di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Dia menyebutkan, ada tiga masalah yang dapat timbul bila waktu libur Lebaran nanti terlalu lama. Pertama, menyangkut soal produktivitas bisnis. Kedua, problem soal upah karyawan yang bakal melonjak bila dipekerjakan pada saat libur Lebaran.
"Ketiga, capital market. Investor enggak mau investasinya stuck hampir dua minggu, karena perubahan investasi cepat," kata Rosan.
Oleh karena itu, dia memperingatkan, banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam pembuatan aturan itu. Menurut dia, kebijakan tersebut memang bisa mengurangi kemacetan arus mudik Lebaran, tapi di satu sisi pun sektor ekonomi akan turut terkena getahnya.
Rosan berharap, pemerintah dapat segera merevisi aturan cuti Lebaran 2018 dan menetapkan waktu libur seperti pada awalnya, yakni dari tanggal 13-19 Juni 2018."Kami berharap itu kembali seperti yang sudah dicanangkan oleh pemerintah dari awal. Karena itu sudah sesuai dengan perencanaan para perusahaan di Indonesia," pungkas dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3499859/pengusaha-minta-layanan-transportasi-tetap-beroperasi-saat-cuti-bersamaBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengusaha Minta Layanan Transportasi Tetap Beroperasi saat Cuti Bersama"
Post a Comment