Dia juga mengatakan, rencana amandemen BSA merupakan bagian dari upaya untuk mendorong penggunaan mata uang lokal di kawasan pada jangka menengah, termasuk penggunaan yen.
"Penguatan BSA ini juga merupakan bentuk nyata upaya kontinu Bank Indonesia untuk memperkuat jaring pengaman keuangan internasional sebagai salah satu policy tools dalam menjaga dan memelihara stabilitas nilai tukar rupiah."
Doddy mengungkapkan, saat ini jumlah cadangan devisa Indonesia sekitar USD 126 miliar (posisi per Maret 2018) masih di atas standar kecukupan internasional (sekitar 3 bulan impor).
Rencana penguatan BSA ini akan semakin memperkuat ruang gerak Bank lndonesia dalam menjaga stabilitas rupiah dan diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan pelaku ekonomi terhadap stabilitas makroekonomi indonesia.
"Amandemen kerja sama BSA ini menunjukkan semakin kuatnya kerja sama keuangan dan ekonomi kedua negara. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama bagi indonesia dengan rata-rata nilai ekspor selama 2010-2016 mencapai USD 23,9 miliar,” ujar dia.
Sementara itu, Jepang merupakan negara asal impor ketiga terbesar setelah Tiongkok dan Singapura dengan rata-rata nilai impor selama 2010-2016 mencapai USD 17,1 miliar (pangsa 10,6 persen dari total impor lndonesia).
Jepang juga mempunyai peran penting dalam pembiayaan investasi langsung bagi Indonesia dan menempati posisi kedua sumber FDI Indonesia setelah Singapura, dengan pangsa 17,6 persen selama 2017 (USD 4,05 miliar).
Sebagai informasi, perjanjian kerja sama BSA pertama kali ditandatangani pada 17 Februari 2003 dan telah beberapa kali diamandemen dan diperpanjang.
Perjanjian BSA yang berlaku saat ini antara Jepang-lndonesia adalah kerja sama yang telah disepakati pada 12 Desember 2016 dan akan berakhir pada 12 Desember 2019. Kerja sama BSA yang berlaku saat ini merupakan kerja sama pertukaran mata uang (swap) rupiah dengan USD antara Jepang dengan Indonesia untuk mengatasi kesulitan likuiditas akibat permasalahan neraca pembayaran dan likuiditas jangka pendek.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pinjam Devisa dari Jepang, BI Bisa Tarik dalam Yen"
Post a Comment