:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2328214/original/028363700_1534149574-Uang-Dolar5.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas valuta asing (valas) di industri perbankan nasional mulai mengetat.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsyah menilai, pengetatan likuiditas valas tersebut wajar mengingat kondisi ekonomi global saat ini yang tengah bergejolak. Selain itu, penguatan dolar AS juga menjadi salah satu alasan pengetatan tersebut.
"Wajarlah, seluruh dunia seperti itu kalau dolar AS menguat di seluruh dunia," kata Nanang, di Gedung BI, Senin (20/8/2018).
Saat ini banyak orang yang berburu dolar AS. Sebab posisi dolar AS sedang sangat kuat dan membuat niali tukat mata uang negara lainnya melemah.
Pengetatan likuiditas ini ditandai dengan tingginya permintaan akan mata uang negara Paman Sam tersebut.
"Demand (permintaan) valas yang tinggi. Ya sekarang kan masalahnya kita CAD (defisit transaksi berjalan) gitu kan. Artinya impor lebih banyak dari ekspor ya itu terefleksi di market sebetulnya impornya lebih kencang ya semua butuh dolar AS." kata dia.
Nanang mengaku tidak bisa memprediksi kondisi likuditas valas hingga akhir tahun sebab pergerakan mata uang sendiri sangat fluktuatif.
"Sulit saya memprediksi dolar AS itu karena itu tergantung dinamika yang terjadi kan unpredictable kaya Turki itu siapa yang bisa memprediksi Turki akan seperti itu kita belum bisa memperkirakan valas." tutup dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3624061/bi-likuiditas-valas-mulai-mengetatBagikan Berita Ini
0 Response to "BI: Likuiditas Valas Mulai Mengetat"
Post a Comment