Search

KKP Buka Posko Tanggap Dampak Bencana Tsunami di Banten dan Lampung

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar dan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Rina, juga turut dalam pemantauan langsung daerah terkena dampak bencana.

Zulficar mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat langsung dampak tsunami terhadap kawasan-kawasan pemukiman dan pesisir, dampak terhadap nelayan dan masyarakat terdampak, serta menakar tingkat keparahannya untuk dapat dilakukan upaya antisipasi secara efektif.

“Selama perjalanan kita melihat di beberapa titik banyak rumah, pemukiman yang mengalami kerusakan, ratusan perahu rusak atau karam, puluhan hatchery (pusat pembenihan) yang hancur , juga banyak Tempat Pendaratan Ikan (TPI) yang juga rusak, sehingga ini juga menjadi konsen kita semua,” tutur Zulficar di sela-sela kunjungannya ke Lampung, Selasa (25/12/2018).

Sementara itu, Rina mengatakan dalam waktu dekat KKP akan mendata apa-apa yang dibutuhkan stakeholder kelautan dan perikanan.

“Di daerah Lampung ini misalnya, banyak perahu-perahu yang rusak. Teman-teman DJPT (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap) akan mencoba bergerak untuk membuka bengkel kapal mobile, sehingga bisa membantu memperbaiki kapal-kapal dan perahu-perahu yang ada untuk bisa melaut kembali. Kemudian kita juga bisa melihat apa yang bisa dibantu oleh teman-teman DJPB (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya) terhadap pembudidaya-pembudidaya yang hatchery rusak di sekitar Lampung. Di sisi lain, akan ada bantuan-bantuan juga dari PDS (Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan), ikan segar, ikan kaleng, untuk membantu masyarakat setempat untuk mendapatkan konsumsi yang layak dan kualitasnya bagus dari KKP,” terang Rina.

Tindakan ini menyusul besarnya dampak tsunami terhadap warga khususnya nelayan yang tinggal di sekitar Selat Sunda. Desa Way Muli, Lampung Selatan misalnya.

Desa yang ditinggali 55 kepala keluarga (KK) tersebut, ikut terkena dampak tsunami yang melanda. Dua warga menjadi korban meninggal dunia, sementara itu sebagian besar tempat tinggal warga rusak.

Perahu dayung maupun perahu mesin dan jaring yang selama ini menjadi tumpuan mata pencaharian mereka juga rusak dan hanyut terbawa tsunami.

Tak hanya itu, Instalasi Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Way Muli mengalami kerusakan pada bangunan dan fasilitasnya terhantam gelombang tsunami.

Di daerah ini, KKP telah menyalurkan bantuan logistik berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, selimut, dan perlengkapan bayi seperti diapers yang diserahkan langsung kepada Ketua RT setempat, tokoh masyarakat, dan warga.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3858177/kkp-buka-posko-tanggap-dampak-bencana-tsunami-di-banten-dan-lampung

Bagikan Berita Ini

0 Response to "KKP Buka Posko Tanggap Dampak Bencana Tsunami di Banten dan Lampung"

Post a Comment

Powered by Blogger.