:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1489220/original/015123100_1485525935-Suku-Bunga2.jpg)
Selain itu, Poltak mengatakan Indonesia tidak perlu cemas akan ancaman krisis seperti yang akan terjadi pada 1998 dan 2008. Sebab, kondisi perekonomian sudah makin membaik.
"(Krisis) 1998 itu apa akarnya? Perbankan. Kelolanya asal-asalan, jadi kasir oleh banyak kelompok bisnis, lending limit ditabrak, enggak ada transparansi, laporan keuangan, Sekarang banknya lebih sedikit. Laporan keuangan, balance sheet ya ketahuan bisa dilihat di Web BI. Perbankan kita kodalnya lebih kuat, CAR 22 persen," ujar dia.
"Dulu juga Indonesia agak ugal-ugalan dalam loan dalam bentuk dolar. Dulu orang bisa ngambil pinjaman dalam dolar terus colateral-nya dalam rupiah, sekarang enggak bisa," lanjut dia.
Selain itu, dia mengatakan, saat ini pengelolaan utang juga dilakukan dengan lebih baik dan termasuk utang jangka panjang.
"Harus lihat detail, utang Pemerintah juga dipublikasikan bentuknya SUN, jatuh temponya jelas, bentuknya juga variasi, lebih terdiversifikasi. Sekarang utang pemerintah ada yang sampai 30 tahun. Masalah yang 2008 itu, 70 persen jatuh tempo dalam waktu setahun. Dulu Surat Utang Negara (SUN) paling panjang cuma 10 tahun," kata dia.
Terkait utang swasta, juga tidak perlu dicemaskan, sebab sebagian besar porsi utang swasta itu merupakan utang perusahaan asing. "Utang swasta, bagian yang cukup besar adalah utang swasta perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Cek dilaporin BI," kata dia.
"Dia (perusahaan asing) bikin pabrik, bikin utang sama holding, digaransi sama siapa, sama holding. Enggak ada masalah. Utang valas justru dari perusahaan induknya yang ngutangin," tambah Poltak.
Meskipun demikian, Pemerintah tetap harus menjaga perekonomian tetap baik. Salah satunya dengan mengawasi kinerja bank-bank kecil.
"Bank-bank yang kecil-kecil. Dari dulu BI sekarang OJK, minta tambah modal, tapi enggak mau, maunya apa. Mau punya bank ini seperti hobi. Kalau ada apa-apa bisa mengganggu persepsi masyarakat. Bank kecil itu, harus ditertibkan," ujar dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menakar Prospek Ekonomi Indonesia pada 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ekonom: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Sesuai Prediksi"
Post a Comment