Sebelumnya, langkah Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalitedikhawatirkan akan memicu lonjakan inflasi. Sebab, kenaikan harga BBM ini berpotensi mendorong kenaikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat.
Direktur Eksekutif Institute fo Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartari, menyatakan, kenaikan Pertalite memang akan mendorong kenaikan pada sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pangan.
"Ini terbukti di minggu-minggu ini begitu ada informasi Pertamina menaikkan Pertalite dan Pertamax maka harga kebutuhan pokok termasuk harga cabai dan bawang naik dua kali lipat di berbagai pasar-pasar tradisional," ujar dia di Jakarta, Selasa 27 Maret 2018.
Namun demikian, kata dia, masyarakat pasti akan mencari solusi guna mengatasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Salah satunya dengan menurunkan permintaan terhadap barang-barang nonkebutuhan pokok. Dengan demikian, meski harga barang meningkat, inflasi tetap terjaga di level rendah.
"Kalau inflasi relatif akan tetap terkendali karena kontribusi energi ini lebih pada volatile food dan bahan pokok. Masyarakat pasti akan mencari solusi sendiri untuk mengatasi tekanan biaya hidup. Nah mereka yang penting pasti memenuhi kebutuhan pokok. Konsekuensinya permintaan terhadap barang nonpokok, pasti turun. Kalau itu turun, pasti inflasinya rendah," tutur dia.
Menurut Enny, hal ini sama seperti yang terjadi di sepanjang 2017 dan awal tahun ini di mana inflasi relatif rendah karena masyarakat mengurangi konsumsi untuk barang-barang di luar kebutuhan pokok."Inflasi 2017 sebesar 3,6 persen. Inflasi di Januari kurang dari 0,5 persen, hanya 0,3 persen dan Februari 0,4 persen karena lebih pada tekanan kenaikan harga beras dan pangan yang paling dominan," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus BI Jaga Inflasi di Banten Saat Ramadan"
Post a Comment