:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2154438/original/015138100_1525417650-Kartu_Debit_BRI_2.jpg)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI terus berupaya mempercepat migrasi kartu debit (ATM) dari menggunakan magnetik menjadi chip. Upaya ini bertujuan mengurangi dan bentuk kewaspadaan dari risiko kejahatan skimming yang sampai saat ini kerap terjadi.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, tahun ini ditargetkan akan ada 15 juta kartu debit yang akan dimigrasi dengan menggunakan chip.
"Jadi yang perlu dimigrasi itu kurang lebih 50 jutaan kartu. Untuk tahun ini kita akan selesaikan 30 persennya, atau sekitar 15 juta kartu," kata dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jumat (4/5/2018).
Sampai hari ini, migrasi tersebut sudah mencapai 5 persen atau sekitar 2,5 juta kartu debit nasabahnya. Target tersebut dipastikan terealisasi hingga akhir tahun.
Mengenai proses migrasi tersebut, Indra mengaku akan menyampaikan secara bertahap melalui pesan singkat melalui nomor telepon seluler (ponsel) yang terdaftar. Dengan demikian nasabah yang tidak menerima diminta untuk menunggu.
Dalam proses migrasi ini sendiri, BRI harus menyediakan kartu di beberapa kota yang menjadi target migrasi. Maka dari itu, prosesnya dilakukan secara bertahap.
"Jadi memang kendalanya, selain nasabah kita itu banyak juga mengenai ketersediaan kartu yang akan kita gunakan. Karena tidak banyak yang produksi dan tersertifikasi," tambahnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3502432/migrasi-kartu-debit-ke-chip-bri-siapkan-rp-160-miliar-tahun-iniBagikan Berita Ini
0 Response to "Migrasi Kartu Debit ke Chip, BRI Siapkan Rp 160 Miliar Tahun Ini"
Post a Comment